kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Pandemi Belum Berakhir, Ini Pesan Satgas Covid-19 untuk Masyarakat Indonesia


Rabu, 15 Juni 2022 / 09:35 WIB
Pandemi Belum Berakhir, Ini Pesan Satgas Covid-19 untuk Masyarakat Indonesia
ILUSTRASI. Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaaan terkait pandemi.


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masyarakat diminta untuk terus meningkatkan kewaspadaan terkait pandemi Covid-19. Satgas Penanganan Covid-19 memperingatkan bahwa pandemi belum berakhir. 

Melansir infopublik.id, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyatakan, telah terjadi kenaikan kasus mingguan dari sebelumnya 1.800 kasus di akhir Mei 2022, menjadi 3.600 kasus pada minggu lalu.

"Bukan hanya kasus mingguan, kasus aktif juga mengalami peningkatan di akhir Mei 2022, kasus aktif berkisar diangka 2900. Sedangkan per 13 Juni 2022 berkisar di angka 4.900," kata Wiku.

Wiku menilai, jika kenaikan kasus Covid-19 tidak dimitigasi dengan baik, maka angkanya akan terus melonjak. 

Menurut Wiku, kenaikan kasus yang saat ini terjadi perlu upaya bersama untuk menekan semaksimal mungkin. Mengingat Indonesia telah berhasil mempertahankan penurunan kasus. Sehingga kasus harian dan mingguan tetap rendah selama dua bulan berturut- turut.

Sampai dengan saat ini, jelas Wiku, belum dapat disimpulkan penyebab pasti terjadinya kenaikan kasus positif dan kasus aktif di Indonesia.

Baca Juga: Data Corona Indonesia, 14 Juni: Tambah 930 Kasus Baru, Ada 5.298 Kasus Aktif

Namun beberapa potensi penyebab dapat diidentifikasi seperti mobilitas penduduk yang terus mengalami kenaikan, jika dibandingkan sepanjang 2021.

Seiring dengan melandainya kasus Covid-19 juga dapat berpotensi meningkatkan interaksi antar masyarakat dari satu tempat ke tempat lainnya.

Kemudian, aktifitas masyarakat yang sudah kembali normal di tempat publik dan juga kegiatan- kegiatan berskala besar yang dihadiri oleh banyak orang berpotensi meningkatkan interaksi antar masyarakat yang juga dapat meningkatkan potensi penularan.

Selanjutnya, kedisiplinan protokol kesehatan yang mulai terlihat longgar di tengah masyarakat, seiring dengan melandainya kasus.

Baca Juga: UPDATE Covid-19 Indonesia, 14 Juni: Tambah 930 Kasus Baru, Meninggal 10

"Dapat kita lihat di tempat- tempat umum dan juga di lingkungan pemukiman bahwa penggunaan masker sudah mulai longgar dan tidak sedisiplin saat kasus mengalami peningkatan yang lalu," terang Wiku.

Terlepas dari apapun penyebab kenaikan kasus saat ini, yang penting untuk dilakukan adalah gotong-royong untuk kembali menekan kasus positif. Hal ini harus dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah, mulai tingkat nasional hingga daerah.

Cara termurah dan termudah adalah dengan kembali menerapkan disiplin protokol kesehatan.

"Diharapkan imbauan ini dapat menguatkan upaya mobilisasi masyarakat yang lebih sehat walau nanti pandemi Covid-19 dinyatakan berakhir," jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×