Reporter: Maria Gelvina Maysha | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Partai Golkar dan PAN resmi mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai calon presiden untuk pemilu 2023.
Menanggapi itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurniasyah menilai, dengan penetapan tersebut, Golkar kian kehilangan peluang usung kader sendiri. Bahkan untuk Cawapres sekalipun, dukungan tersebut menyiratkan Presiden Jokowi masih cukup kuat mempengaruhi Golkar maupun PAN.
Asumsi Dedi tersebut didasarkan pada beberapa hal. Pertama, amanat Musyawarah Nasional (Munas) Golkar memutuskan pencapresan Airlangga, meskipun bisa saja tidak tercapai, tetapi dengan adanya PAN di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), mereka seharusnya bisa mengusung calon sendiri di Pilpres.
Baca Juga: Gerindra-PAN-Golkar-PKB, Zulhas: Prabowo Pemimpin Tepat
Kedua, Dedi bilang sikap Jokowi banyak menandai perilaku dukungan pada Prabowo. Bahkan, Jokowi libatkan relawan dan Gibran, sehingga penetapan Prabowo bisa saja karena faktor Jokowi.
Lebih lanjut, Dedi menyebut Erick Thohir dipastikan berpeluang menjadi cawapres Prabowo melalui PAN.
“Terlebih Jokowi juga sudah memberikan sinyal dukungan itu. Hanya saja jika Erick Cawapres, berarti gugatan ambang batas usia Cawapres akan gagal dikabulkan, karena jika dikabulkan, maka posisi Cawapres bisa saja Jokowi sendiri, tentu atas nama Gibran,” ujar Dedi kepada Kontan, Minggu (13/8).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News