kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.875   5,00   0,03%
  • IDX 7.314   118,54   1,65%
  • KOMPAS100 1.121   16,95   1,53%
  • LQ45 892   14,50   1,65%
  • ISSI 223   2,40   1,09%
  • IDX30 459   10,01   2,23%
  • IDXHIDIV20 553   13,38   2,48%
  • IDX80 129   1,38   1,09%
  • IDXV30 137   2,73   2,03%
  • IDXQ30 152   3,22   2,16%

Pagu Anggaran 2025 Rendah, Kepala BKPM: Sulit Capai Target Investasi Rp 1.950 Triliun


Selasa, 03 September 2024 / 15:03 WIB
Pagu Anggaran 2025 Rendah, Kepala BKPM: Sulit Capai Target Investasi Rp 1.950 Triliun
ILUSTRASI. Kementerian Investasi/BKPM mengeluhkan terkait pagu anggaran yang disetujui untuk tahun anggaran 2025 lebih rendah.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian Investasi/BKPM mengeluhkan terkait pagu anggaran yang disetujui untuk tahun anggaran 2025 lebih rendah. Anggaran yang rendah ini dikhawatirkan tidak bisa mendorong target investasi yang cukup besar yakni Rp 1.905,6 triliun pada tahun depan.

Anggaran Kementerian Investasi/BKPM pada 2025 hanya disetujui sebesar Rp 681,8 miliar, lebih rendah dari anggaran tahun ini yang sebesar Rp 1,22 triliun. Untuk itu, kementerian tersebut mengajukan anggaran tambahan Rp 889,3 miliar, sehingga total anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp 1,57 triliun.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani menyampaikan, terbatasnya pembiayaan anggaran pada tahun depan, bisa menghambat target capaian investasi pada periode yang sama.

“Karena tidak didukung oleh anggaran yang cukup, hanya tersedia untuk kegiatan rutin, maka konsekuensinya terbatasnya pembiayaan untuk kegiatan konsolidasi perencanaan, hilirisasi, promosi penanaman modal. Ini juga akan mengakibatkan tidak tercapainya pertumbuhan perekonomian akibat rendahnya realisasi investasi,” tutur Rosan saat melakukan rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Selasa (3/9).

Adapun berdasarkan rencana kerja pemerintah (RKP) 2025, target investasi pada tahun depan direncanakan sebesar Rp 1.905,6 triliun, meningkat dari target tahun ini sebesar Rp 1.650 triliun.

Nah, permasalahannya, target investasi yang meningkat tersebut akan terhambat dengan persetujuan anggaran Kementerian Investasi/BKPM yang justru lebih rendah dari tahun ini.

Disamping itu, Rosan juga menyebut, investasi sebagai salah satu motor pertumbuhan ekonomi tidak bisa bekerja maksimal untuk mendorong perekonomian tahun depan.

Dampak lain yang akan dirasakan, apabila realisasi investasi tidak tercapai secara maksimal makan penciptaan lapangan kerja dan investasi orientasi ekspor juga akan berkurang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×