CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Pacu pertumbuhan ekonomi, BI dorong pemda kembangkan industri pariwisata


Kamis, 07 November 2019 / 17:23 WIB
Pacu pertumbuhan ekonomi, BI dorong pemda kembangkan industri pariwisata
ILUSTRASI. Wisatawan mancanegara mengunjungi destinasi wisata Pulau Padar Labuan Bajo Nusatenggara Timur, Kamis (29/8).


Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menekankan pentingnya peran pemerintah daerah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Di tengah perlambatan ekonomi global yang berdampak pada ekonomi dalam negeri, pemerintah mesti mencari sumber-sumber pertumbuhan baru. 

Deputi Gubernur Bank Indonesia Rosmaya Hadi mengatakan, perbaikan kinerja ekspor memang menjadi salah satu kunci yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia sekaligus menekan defisit transaksi berjalan (CAD) yang selama ini menjadi persoalan. 

Baca Juga: Kadin minta pemerintah reformasi pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif

Namun, Rosmaya menilai, upaya untuk menggenjot ekspor membutuhkan waktu lebih lama lantaran barang-barang yang dieskpor juga harus berdaya saing tinggi. “Oleh karena itu kami menekankan, mari kita juga secara paralel menggenjot pariwisata karena Indonesia memiliki begitu banyak potensi pariwisata,” tuturnya, Kamis (7/11).

Rosmaya mengatakan, pemerintah daerah kiranya terus mendorong pengembangan pariwisata di masing-masing daerah terutama terkait dengan 3A2P yaitu akses, atraksi, ammenities, serta promosi dan pembiayaan. 

Dalam hal atraksi misalnya, Rosmaya mengharapkan pemerintah daerah bisa lebih kreatif dan inovatif untuk menciptakan destinasi maupun aktivitas wisata yang dapat menarik turis untuk tinggal lebih lama di daerah tersebut. 

Baca Juga: Potensi Ekspor Produk Non-Migas Indonesia ke Tiongkok

“Hasil riset menunjukkan kalau turis hanya tinggal rata-rata 1,7 hari di Indonesia, sedangkan di Tukri  length of stay para turis bisa mencapai seminggu,” pungkas Rosmaya.

Selain itu, Rosmaya juga mendorong pemda untuk lebih banyak menarik pembiayaan dari pihak swasta melalui KPBU. Salah satu kuncinya adalah memperbaiki  feasibility studies yang disodorkan pemda kepada calon investor supaya lebih komprehensif dan lengkap untuk menarik potensi pembiayaan.  

Rosmaya memandang, sumber-sumber pertumbuhan dari daerah harus terus diupayakan. Pasalnya, pelemahan ekspor dan industri manufaktur akan berdampak pada ruang pertumbuhan konsumsi dan investasi yang makin terbatas ke depan. 

Baca Juga: Pemerintah menargetkan pembangunan jalan tol sepanjang 2.500 km hingga 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×