kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Optimis, BI ramal ekonomi kuartal I tumbuh 5,2%


Kamis, 21 April 2016 / 17:24 WIB
Optimis, BI ramal ekonomi kuartal I tumbuh 5,2%


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) lebih optimistis pertumbuhan ekonomi kuartal pertama tahun ini meningkat dan terus berlanjut hingga kuartal kedua 2016. Bahkan, BI memproyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal pertama (Q1) tahun ini lebih tinggi dibanding proyeksi sebelumnya.

"Pertumbuhan ekonomi triwulan pertama kami perkirakan sekitar 5,1% sampai 5,2%," kata Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI dalam konferensi pers di kantornya, Kamis (21/4). Juda juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal kedua tahun ini sekitar 5,2%-5,3%

Menurut Juda, pihaknya melihat pertumbuhan tersebut lebih didorong oleh pengeluaran pemerintah. Pihaknya mencatat, kuartal pertama tahun ini realisasi belanja modal pemerintah naik 161% dibanding kuartal pertama tahun lalu. Tak hanya itu, belanja barang juga mencatatkan pertumbuhan yang cukup tinggi, sekitar 56% year on year (YoY).

Dari sisi konsumsi, pihaknya melihat mulai ada perbaikan sebagai dampak multiplier dari belanja pemerintah cukup agresif sejak kuartal ketiga tahun lalu. Hal tersebut kata Juda, ditandai oleh kenaikan penjualan ritel, indeks keyakinan konsumen yang membaik, dan penjualan kendaraan bermotor yang menunjukkan tren positif.

Meski demikian, ia mengakui peran investasi swasta belum banyak di kuartal pertama tahun ini. Investasi swasta lanjut dia, baru akan terakselerasi di semester kedua mendatang.

"Biasanya leg-nya (ari belanja pemerintah) lima triwulan. Sementara belanja pemerintah baru agresif pada triwulan ketiga tahun lalu," tambahnya.

Sebelumnya, BI memperkirakan perkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal pertama tahun ini bisa di atas %. Meski demikian, proyeksi pertumbuhan tersebut juga diperkirakan tidak sampai 5,2%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×