Reporter: Cecylia Rura | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Opsi terkait pelaksanaan lima hari sekolah dalam seminggu yang tertuang dalam Peraturan Presiden No. 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter belum memenuhi aspirasi Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT).
Meskipun begitu, Lukman Khakim selaku ketua umum mengungkapkan ada harapan untuk ke depan pemerintah memberikan perhatian lebih kepada madrasah, yang dianggapnya berkontribusi besar terhadap pendidikan karakter.
Dalam dialognya bersama Presiden Joko Widodo di Istana (6/9) Lukman menyebutkan dirinya membahas terkait Dinayah yang dikenal sebagai Islam Nusantara, yang mampu mengantisipasi munculnya pemikiran radikal.
Menurutnya, lembaga pendidikan ini telah ada sejak ratusan tahun lalu, terbukti dengan budi pekerti dan akhlak baik yang dimiliki. Lukman juga mengatakan masyarakat Diniyah bisa menjadi pintu kompromi terkait pelaksanaan ini.
Lukman juga mengungkapkan eksistensi keadilan dan persatuan di Tanah Air dengan beragam perbedaan juga dapat dilaksanakan.
Seperti halnya ketika sekolah sudah saatnya mendapatkan BOS (Bantuan Operasional Sekolah), madrasah juga diberikan BOM (Bantuan Operasional Madrasah).
"Kedua-duanya kan sama-sama mencerdaskan bangsa dan menanamkan pendidikan karakter," kata Lukman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News