Reporter: Agus Triyono | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Setelah terkatung- katung lama, pemerintah memastikan bahwa Oktober mendatang pembangunan proyek Jalan Tol Trans Sumatera akhirnya bisa dimulai. Kepastian ini, kata Deddy Priatna, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, diberikan setelah semua pihak di pemerintahan menyepakati penunjukkan PT Hutama Karya (Persero) sebagai BUMN yang akan mengerjakan proyek tersebut.
Penunjukkan tersebut saat ini sudah dituangkan dalam rancangan peraturan presiden. Rancangan peraturan presiden tersebut saat ini sudah berada di tangan Sekretariat Kabinet. Dan rencananya, peraturan presiden tersebut akan dikeluarkan tanggal 20-an Juli nanti.
"Semua sudah disetujui, Pak Chairul Tanjung, Pak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah setuju tinggal disetujui Pak Dipo Alam saja," kata Deddy kepada KONTAN Kamis (17/7).
Deddy mengatakan, melalui peraturan tersebut Hutama Karya ditunjuk untuk mengerjakan empat ruas Jalan Tol Trans Sumatera. Ruas tersebut terdiri dari; ruas Medan- Binjai yang diperkirakan akan menelan dana Rp 2 triliun, ruas Pekanbaru- Dumai yang diperkirakan akan menelan dana Rp 14,7 triliun, ruas Palembang- Indralaya yang diperkirakan akan menelan dana Rp 1 triliun dan ruas Bakauheni- Terbanggi yang diperkirakan akan menelan dana Rp 13,8 triliun.
Rencananya untuk tahap awal pembangunan, dana yang diperlukan untuk pembangunan empat ruas jalan tol tersebut akan berasal dari pinjaman Pusat Investasi Pemerintah (PIP). "Jumlahnya Rp 2 triliun," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News