Reporter: Danto | Editor: Edy Can
JAKARTA. Setelah mencatatkan penurunan selama Agustus hingga September, kunjungan wisatawan asing kembali menggeliat. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) itu selama Oktober 2010 mencapai 594.654 orang. Angka itu naik 8,68% dibanding Oktober 2009 (year to year) yang sejumlah 547.200 wisatawan. Jika dibanding dengan September 2010 sebanyak 560.350, kunjungan wisman naik 6,12%.
Jumlah wisman mencapai puncaknya pada bulan Juli 2010 dengan tingkat kunjungan wisman sebanyak 658.500 orang, naik 17,34% dibanding Juni 2010. Setelah itu jumlah wisman menurun.
Bulan Agustus cuma 586.500 orang, atau turun 10,93% dibanding Juli 2010. Demikian pula dengan September 2010 mencapai 556.400 orang, atau turun 4,46% dibanding Agustus 2010 sebanyak 586.500 orang.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan mengungkapkan, jumlah wisman yang datang melalui 19 pintu masuk utama bandar udara (bandara) pada Oktober 2010 mengalami kenaikan 9,49% dibandingkan Oktober 2009. Angkanya, dari 509.513 orang menjadi 557.845 orang.
Demikian pula, jika dibanding September 2010 jumlah wisman yang datang melalui 19 pintu masuk mengalami kenaikan sebesar 6,73%. Sementara jumlah wisman yang datang melalui pintu masuk Bandara Ngurah Rai, Bali, pada Oktober 2010 meningkat 1,79% dibanding bulan yang sama 2009. Angkanya, dari 225.606 orang menjadi 229.651 orang. Namun, jika dibanding September 2010, jumlah wisman yang datang melalui bandara Ngurah Rai turun 1,23%.
Secara kumulatif, selama Januari-Oktober 2010, jumlah wisman yang berkunjung ke Indonesia mencapai 5.780.571 orang. Itu artinya, meningkat 11,88% dibanding jumlah wisman pada periode yang sama 2009. Kenaikan jumlah wisman ini terjadi di sebagian besar pintu masuk utama, dengan persentase kenaikan tertinggi terjadi di pintu masuk Bandara Adi Sumarmo, Solo, sebesar 45,07%. Menyusul Soekarno-Hatta 35,74%. Sedangkan kenaikan terendah terjadi di pintu masuk Pelabuhan Tanjung Priok 1,91%.
Hariyadi Sukamdani, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), sekaligus Direktur Utama Sahid Group, menyatakan, sebetulnya rada aneh menjelang tutup tahun kunjungan wisman ke Indonesia malah menanjak. Dia memperkirakan, hal itu tidak lepas dari gencarnya promosi pariwisata dari pemerintah.
Selain itu, menurut Hariyadi, lonjakan wisman pada Oktober itu merupakan indikator kuat kepercayaan para wisman terhadap kondisi di Indonesia. "Itu bisa diartikan juga, bahwa para wisman menganggap Indonesia sudah sangat aman," kata dia, kemarin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
