kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

OIKN Optimistis Investasi Masuk ke IKN Tahun Ini Akan Lebih Besar


Selasa, 16 Januari 2024 / 19:34 WIB
OIKN Optimistis Investasi Masuk ke IKN Tahun Ini Akan Lebih Besar
ILUSTRASI. Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) optimistis investasi yang masuk ke proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) tahun ini bisa melebihi capaian tahun 2023.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) optimistis investasi yang masuk ke proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) tahun ini bisa melebihi capaian tahun 2023. 

Hanya saja berapa target investasi yang ditetapkan OIKN tahun 2024 masih belum bisa disampaikan. 

"(Target  investasi) masih bisa disampaikan. Tapi pada periode groundbreaking 4 bulan yakni September-Desember 2023 mencapai Rp 41 triliun. Kita optimis (2024) bisa dicapai lebih dari itu," kata Deputi Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Agung Wicaksono dalam media briefing yang digelar, Selasa (16/1).

Adapun hingga akhir tahun lalu, investor pelopor telah melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama di IKN dengan investasi total Rp 41 triliun. 

Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan investasi yang masuk ke IKN tahun 2023 mencapai Rp 45 triliun. Namun realisasi yang dicapai tahun lalu hanya Rp 41 triliun. 

Baca Juga: OIKN Telah Kantongi 345 Lol, Tahun Politik Diklaim Tak Hambat Investasi

Agung menjelaskan, lebih rendahnya realisasi investasi tersebut bukan lantaran adanya investor yang hengkang. Melainkan mundurnya jadwal groundbreaking beberapa proyek yang rencananya dilaksanakan pada tahun lalu. 

"Bukan mundur dari investasi tapi mundur dari jadwal groundbreaking. Karena kita tahu groundbreaking yang kemarin itu di akhir tahun mendekati libur jadi beberapa perusahaan belum siap dan juga ada yang di lapangan. Ya sederhana saja misal EO saja juga jumlahnya terbatas kalau akhir tahun jadi. Jadi bukan karena mundur dari pembangunan tapi mundur dari jadwal groundbreaking," ujarnya. 

Dikutip dari data OIKN, groundbreaking tahap 1 terdiri dari empat  investor diantaranya Konsorsium Nusantara yang diisi 10 perusahaan, RS Abdi Waluyo, Training Center FIFA, Vasanta Hotel. Dari groundbreaking tahap 1 estimasi nilai investasi yang masuk Rp 23,1 triliun.

Groundbreaking tahap 2 terdiri dari sembilan investor dan lembaga pemerintah dengan estimasi nilai investasi Rp 13,1 triliun.

Groundbreaking tahap ini berisi pembangunan RS Hermina, Sekolah Internasional oleh JIS, RS Mayapada, Relokasi SD N 02 Sepaku oleh Yayasan Pendidikan Astra, Kantor BPJS Ketenagakerjaan, Kantor Bank Indonesia, Bandara VVIP.

Lalu, pusat perbelanjaan yang terintegrasi dengan hotel dan apartemen oleh Pakuwon Group dan pembangunan PLTS 50 Megawatt oleh PLN bermitra dengan International Sembcorp Singapore. 

Baca Juga: OIKN Ungkap Logistik Jadi Tema Groundbreaking ke-4 di IKN Besok

Kemudian pada groundbreaking ke-3 dilakukan 10 investor dan lembaga pemerintah dengan estimasi nilai investasi Rp 5,9 triliun. Rincian proyek pada groundbreaking ketiga ialah Miniatur Hutan Tropis oleh PT Tirta Investama, Penghijauan dan Rehabilitasi oleh KLHK dan Kementerian PUPR, RSUP oleh Kemenkes, Pakubuwono dengan pembangunan hunian vertikal hijau, PT Wulandari Bangun Laksana dan Balikpapan Superblock membangun Nusantara Superblock.

Selanjutnya pembangunan BSH Hub Community (hotel bintang 3 dan restoran), pengembangan sistem transportasi hijau oleh Blue Bird serta pembangunan Polres dan Kodim di IKN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×