kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.129   71,00   0,44%
  • IDX 7.073   89,18   1,28%
  • KOMPAS100 1.057   16,45   1,58%
  • LQ45 831   13,55   1,66%
  • ISSI 215   2,30   1,08%
  • IDX30 423   7,01   1,68%
  • IDXHIDIV20 510   7,78   1,55%
  • IDX80 120   1,85   1,56%
  • IDXV30 125   0,65   0,52%
  • IDXQ30 141   2,02   1,46%

OECD catat CLI Indonesia membaik pada Juli 2020, tanda ekonomi mulai menguat?


Rabu, 12 Agustus 2020 / 19:14 WIB
OECD catat CLI Indonesia membaik pada Juli 2020, tanda ekonomi mulai menguat?
ILUSTRASI. Warga berbelanja di Supermarket di Tangerang Selatan


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) melihat indikator utama perekonomian alias composite leading indicator (CLI) pada Juli 2020 menunjukkan perbaikan.

Menurut lembaga tersebut, beberapa negara ekonomi berdaya sudah terlihat memiliki indikator CLI yang menguat pada Juli 2020. Akan tetapi, peningkatan CLI ini masihbelum bisa kembali ke level pra Covid-19. 

OECD juga mencatat CLI Indonesia pada Juli 2020 meningkat cukup pesat. Posisi CLI Indonesia pada Juli 2020 tercatat 94,12, tumbuh 2,63% mom dibandingkan Juni 2020 yang berada di level 91,71.

Baca Juga: Kewajiban laporan data AEOI ditunda sampai Oktober 2020

Akan tetapi, lembaga tersebut juga mewanti-wanti kalau jangan menafsirkan CLI ini dengan hati-hati. Pasalnya, dengan masih adanya Covid-19, ketidakpastian masih ada sehingga tteap diperlukan langkah-langkah mitigasi. 

"Besarnya CLI dianggap sebagai sinyal penguatan ekonomi, bukan sebagai ukuran seberapa besar pulihnya aktivitas dan pertumbuhan ekonomi," tulis lembaga tersebut. 

Menanggapi hal ini, ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira mengatakan kalau perbaikan CLI memang menunjukkan adanya indikasi pemulihan ekonomi.

Selain itu, ini juga bisa saja didorong salah satunya oleh pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sehingga perekonomian kembali berjalan. Akan tetapi, Bhima mengingatkan hal ini bisa saja bersifat temporer kalau kasus Covid-19 belum melandai. 

"Ketika terjadi kenaikan kasus positif Covid-19 pada Juli 2020, ini bisa membuat konsumen menunda kembali belanja di pusat perbelanjaan. Artinya, indikator ini bisa kembali turun pada bulan Agustus," kata Bhima kepada Kontan.co.id, Rabu (12/8). 

Bhima mengimbau, yang terpenting dalam menjaga perekonomian adalah penanganan pandemi dan realisasi stimulus pemerintah yang harus dipercepat. 

Senada dengan Bhima, peneliti ekonomi senior Institut Kajian Strategis (IKS) Universitas Kebangsaan RI Eric Sugandi juga melihat kalau peningkatan CLI versi OECD pada Juli 2020 ini menjadi indikasi kalau ekonomi Indonesia bisa rebound. 

Peningkatan CLI ini juga bisa didorong oleh pembukaan kembali 9 sektor perekonomian sehingga aktivitas konsumsi dan produksi berjalan kembali. 

Akan tetapi, Eric juga mengingatkan kalau masih tetap perlu melihat pergerakan CLI pada beberapa bulan ke depan untuk meyakini bahwa pemulihan ekonomi ini tidak semu. 

Baca Juga: Jokowi: Indonesia diprediksi jadi negara dengan pemulihan ekonomi tercepat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×