kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Obligasi daerah diharapkan tak sekadar wacana


Kamis, 13 Juli 2017 / 22:02 WIB
Obligasi daerah diharapkan tak sekadar wacana


Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Sanny Cicilia

BALIKPAPAN. Kebutuhan pembiayaan pembangunan tak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat. Namun guna mengembangkan daerah masing-masing, pemerintah harus bisa mendorong pendanaan daerah.

Budi Hikmat, Chief Economist & Director for Investor Relation PT Bahana TCW Investment Management, salah satu modal pemerintah daerah untuk mencari pendanaan pembangunan daerah ialah dengan penerbitan obligasi daerah.

Menurutnya penerbitan obligasi daerah sebaiknya jangan hanya sebatas wacana. Alasannya, ia bilang likuiditas dukungan pemerintah pusat punya keterbatasan.

"Maka ada baiknya daerah memanfaatkan obligasi daerah, misalnya dengan menjaminkan aset bisa. Asal return-nya bagus dan orang yakin," kata Budi di Balikpapan, Kamis (13/7)

Dia menjelaskan, pada tahap-tahap awal, bisa dijaminkan dulu dengan aset misalnya, atau menggunakan skema syariah ijarah atau instrumen lainnya.

Ia melihat perlu dorongan yang kuat dari pemerintah untuk meyakinkan pilihan obligasi daerah. Namun yang harus dilakukan sebagai langkah awal ialah menperbaiki administrasi pemerintah daerah dulu.

"Jadi nanti ada namanya departemen hubungan investor di tiap pemda di Indonesia," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×