Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Penetapan Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden dari PDI Perjuangan menuai berbagai respons. Banyak pihak yang mendukung penetapan tersebut, tapi bukan berarti tak ada kubu yang mengkritisi.
Pakar komunikasi politik Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing mengatakan, sebagai calon presiden, Jokowi masih memiliki banyak kekurangan. Kekurangan tersebut dilatari minimnya jam terbang Jokowi dalam mengurus konflik yang berskala nasional atau di level internasional.
"Bukan berarti Jokowi tak punya kelemahan karena kelebihannya hanya soal kesejahteraan ekonomi, kesehatan, dan layanan publik," kata Emrus, di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (16/3).
Kekurangan Jokowi yang diungkapkan Emrus antara lain tak memiliki pengalaman mengelola konflik politik, mengelola pertahanan dan keamanan nasional, serta tak memiliki pengalaman di percaturan internasional.
Tak adanya jam terbang Jokowi di bidang-bidang tersebut dianggap Emrus sebagai titik lemah dari Gubernur DKI Jakarta itu. "Belum kelihatan pengalamannya, maka saya artikan sebagai kelemahan," ujarnya.
Dengan begitu, kata Emrus, Jokowi harus didampingi oleh seorang calon presiden yang mampu menutupi kekurangannya. Ia menyarankan, calon pendamping Jokowi adalah orang yang pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan atau Menteri Pertahanan, atau figur yang pernah duduk sebagai legislatif di Komisi I DPR.
"Saya tak ingin menyebut nama, tapi saya sarankan diambil dari orang-orang tersebut," pungkasnya. ( Indra Akuntono)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News