kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

"Nyapres", Jokowi juga punya kelemahan


Minggu, 16 Maret 2014 / 17:18 WIB
Saham-saham Ini Banyak Dijual Asing Kemarin Saat IHSG Turun Tipis 0,07%


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Penetapan Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden dari PDI Perjuangan menuai berbagai respons. Banyak pihak yang mendukung penetapan tersebut, tapi bukan berarti tak ada kubu yang mengkritisi.

Pakar komunikasi politik Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing mengatakan, sebagai calon presiden, Jokowi masih memiliki banyak kekurangan. Kekurangan tersebut dilatari minimnya jam terbang Jokowi dalam mengurus konflik yang berskala nasional atau di level internasional.

"Bukan berarti Jokowi tak punya kelemahan karena kelebihannya hanya soal kesejahteraan ekonomi, kesehatan, dan layanan publik," kata Emrus, di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (16/3).

Kekurangan Jokowi yang diungkapkan Emrus antara lain tak memiliki pengalaman mengelola konflik politik, mengelola pertahanan dan keamanan nasional, serta tak memiliki pengalaman di percaturan internasional.

Tak adanya jam terbang Jokowi di bidang-bidang tersebut dianggap Emrus sebagai titik lemah dari Gubernur DKI Jakarta itu. "Belum kelihatan pengalamannya, maka saya artikan sebagai kelemahan," ujarnya.

Dengan begitu, kata Emrus, Jokowi harus didampingi oleh seorang calon presiden yang mampu menutupi kekurangannya. Ia menyarankan, calon pendamping Jokowi adalah orang yang pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan atau Menteri Pertahanan, atau figur yang pernah duduk sebagai legislatif di Komisi I DPR.

"Saya tak ingin menyebut nama, tapi saya sarankan diambil dari orang-orang tersebut," pungkasnya. ( Indra Akuntono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×