kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.970.000   24.000   1,23%
  • USD/IDR 16.319   -22,00   -0,13%
  • IDX 7.469   124,49   1,70%
  • KOMPAS100 1.044   14,12   1,37%
  • LQ45 790   8,31   1,06%
  • ISSI 251   6,62   2,71%
  • IDX30 409   4,38   1,08%
  • IDXHIDIV20 473   6,01   1,29%
  • IDX80 118   1,61   1,38%
  • IDXV30 122   3,33   2,82%
  • IDXQ30 131   1,50   1,16%

Normalisasi Permintaan, Penjualan Ritel Menyusut di Awal Tahun 2024


Jumat, 16 Februari 2024 / 12:41 WIB
Normalisasi Permintaan, Penjualan Ritel Menyusut di Awal Tahun 2024
ILUSTRASI. Pengunjung berbelanja di salah satu gerai ritel di Jakarta, Rabu (27/9/2023). Normalisasi Permintaan, Penjualan Ritel Menyusut di Awal Tahun 2024.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan ritel pada Januari 2024 tampak menurun bila dibandingkan dengan bulan Desember 2023. 

Survei Penjualan Riil (SPR) Bank Indonesia (BI) menunjukkan, Indeks Penjualan Riil (IPR) Januari 2024 sebesar 216,0 atau turun 1,0% mom. 

Asisten Gubernur BI Erwin Haryono mengungkapkan, penurunan penjualan ritel pada awal tahun ini seiring dengan pola musiman. 

“Normalisasi permintaan masyarakat setelah periode hari besar keagamaan nasional (HBKN) Natal dan libur tahun baru,” terang Erwin dalam laporannya, Jumat (16/2). 

Baca Juga: Penjualan Ritel dan Tingkat Inflasi pada Mei 2024 Diproyeksi Turun, Ini Sebabnya

Selain normalisasi permintaan, faktor cuaca juga menghalangi pertumbuhan penjualan ritel secara bulanan. 

Sebagian besar kelompok penjualan tercatat menurun. Penurunan terdalam pada kelompok bahan bakar kendaraan bermotor dengan penurunan 3,9% mom. 

Kelompok lain yang tercatat menurun adalah subkelompok sandang, sebesar 3,0% mom, kelompok barang budaya dan rekreasi yang turun 2,7% mom, juga penjualan kelompok makanan, minuman, dan tembakau turun 1,0% mom. 

Namun, bila dibandingkan dengan Januari 2023, penjualan ritel nampak tumbuh 3,7% yoy. Bahkan pertumbuhannya lebih tinggi dari pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 0,2% yoy. 

Baca Juga: BI Proyeksi Inflasi Tahun Depan Meningkat, Ekonom Beberkan Pemicunya

Peningkatan tersebut didorong oleh pertumbuhan mayoritas kelompok, terutama subkelompok sandang dengan pertumbuhan sebesar 15,4% yoy. 

Kemudian kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya tumbuh 5,4% yoy, serta kelompok makanan, minuman, dan tembakau tumbuh 5,3% yoy. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×