Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Nilai investasi asing di Indonesia per September 2015 merosot sekitar 8,7% secara year-to-date (ytd). Salah satu penyebabnya adalah terpuruknya kurs rupiah terhadap dollar AS.
Hendy Sulistiowati, Direktur Eksekutif Kepala Departemen Statistik Bank Indonesia (BI) menjelaskan, total investasi asing yang tercermin dalam kewajiban Posisi Investasi Internasional Indonesia (PIII) sebesar USS 537,43 miliar di akhir kuartal III-2015.
Angka ini menyusut jika dibanding posisi akhir 2014 yang mencapai US$ 589,04 miliar. Penurunan terjadi hampir di seluruh jenis investasi, baik investasi langsung maupun investasi dalam bentuk portofolio.
Nilai investasi langsung para pemodal asing (FDI) pada sembilan bulan pertama tercatat sekitar US$ 209,14 miliar. Angka ini menurun dibanding pencapain di penghujung 2014 yang senilai US$ 232,49 miliar.
Perinciannya, investasi langsung dalam bentuk ekuitas sebesar US$ 167,96 miliar, sisanya dalam bentuk utang sekitar US$ 41,17 miliar. Investasi asing di portofolio juga berkurang 13,72% dari US$ 204,82 miliar per akhir tahun lalu menjadi US$ 176,7 miliar.
Di saat yang sama, investasi asing di instrumen lainnya juga turun meski tipis. Sepanjang Januari-September 2015 nilianya sebesar US$ 151,34 miliar. Sementara per akhir 2014 angkanya ada di kisaran US$ 151,6 miliar.
"Penurunan nilai investasi ini antara lain disebabkan turunnya harga saham dan melemahnya rupiah," ujar Hendy, Rabu (30/12).
Melemahnya rupiah menyebabkan nilai investasi yang berdemoniasi rupiah berkurang ketika dikonversi ke dollar AS. Rontoknya harga saham emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) menjadi penyebab lain menipisnya nilai invesatasi asing. Terutama, investasi asing di portofolio.
Adapun, investasi pemodal Indonesia di luar negeri menunujukkan tren peningkatan dari segi nilai. Hingga triwulan III-2015, total nilai investasi Indonesia di global tercatat sebesar US$ 108,34 miliar.
Sebagai perbandingan, sepanjang 2014, nilai investasi Indonesia di luar negeri hanya US$ 90,57 miliar. Perinciannya, investasi langsung naik dari US$ 202,81 miliar menjadi US$ 210,06 miliar.
Investasi dalam bentuk surat berharga juga meningkat dari US$ 12,17 miliar menjadi US$ 13,31 miliar. Investasi dalam bentuk derivatif finansial tercatat senilai US$ 243 juta, naik dari US$ 152 juta. Adapun, investasi lainnya ada di kisaran US$ 53,29 miliar, naik dari US$ 41,11 miliar di akhir 2014.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News