Reporter: Dani Prasetya | Editor: Edy Can
JAKARTA. Ekspor nonmigas pada semester pertama 2011 lalu mencatat nilai tertinggi sepanjang sejarah. Nilainya mencapai US$ 79,1 miliar atau naik 33,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Ekspor nonmigas didominasi oleh barang-barang industri. Pada semester I 2011 pertumbuhan tertinggi terjadi pada ekspor sektor industri sebesar 36,7% dari US$ 44,4 miliar menjadi US$ 60,7 miliar.
Porsi ekspor nonmigas ini merupakan sebagian besar dari total ekspor pada semester lalu yang mencapai US$ 98,6 miliar. "Ini pencapaian luar biasa di tengah kondisi global yang susah," ungkap Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar, Selasa (2/8).
Mahendra mengatakan, besarnya porsi itu merupakan kontribusi dari diversifikasi pasar ekspor dari negara mitra yang menjalin perjanjian free trade agreement (FTA) dengan Indonesia. Dia mengatakan, fakta nilai ekspor itu menunjukkan bahwa kerja sama regional itu memberikan pertumbuhan yang cepat.
Selain itu, Mahendra mengatakan, peningkatan ekspor nonmigas itu memberikan keyakinan bahwa kondisi ekonomi nasional membaik. Bahkan, dia yakin kekhawatiran tentang surplus bakal terkikis dan nilai ekspor nonmigas tak mampu bertahan tidak terbukti. "Tetap kita harus waspadai sisa semester 2011 ini, tapi angka semester I ini menunjukkan perbaikan luar biasa," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News