Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia kembali mencetak surplus pada November 2021. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, surplus neraca perdagangan pada bulan November 2021 sebesar US$ 3,51 miliar.
Bila menilik data BPS, secara tren berarti neraca perdagangan membukukan surplus selama 19 bulan secara beruntun.
Kepala BPS Margo Yuwono kemudian mengatakan, surplus pada bulan November 2021 ini didorong oleh nilai ekspor yang masih lebih tinggi daripada nilai impor.
“Surplus ini karena ekspor kita masih lebih tinggi dari impor, di mana ekspor pada bulan November 2021 sebesar US$ 22,84 miliar dan impor di bulan November 2021 sebesar US$ 19,33 miliar,” kata Kepala BPS Margo Yuwono, Rabu (15/12) via video conference.
Margo mengatakan, berdasarkan komoditas, yang menyumbang surplus pada bulan November 2021 ini berasal dari bahan bakar mineral (HS 27), lemak minyak hewan nabati, serta besi dan baja.
Baca Juga: Data neraca perdagangan diproyeksikan surplus, rupiah berpotensi menguat
Bila menilik dari negara-negara mitra dagang, surplus neraca perdagangan pada bulan November 2021 ini disumbang oleh surplus dari negara Amerika Serikat (AS) sebesar US$ 1,8 miliar.
Surplus dengan negara paman Sam ini disumbang dari komoditas pakaian dan aksesoris (rajutan) dan pakaian aksesoris (bukan rajutan.
Kemudian, surplus juga didorong oleh surplus neraca perdagangan dengan negara Filipina sebesar US$ 801,8 juta dari komoditas bahan bakar mineral dan kendaraan dan bagiannya.
Surplus neraca perdagangan juga didorong oleh surplus dengan negara Malaysia sebesar US$ 687,8 juta dari komoditas bahan bakar mineeral serta lemak minyak hewan nabati.
Dengan demikian, secara kumulatif, dari awal tahun 2021 hingga November 2021 neraca perdagangan membukukan surplus jumbo US$ 34,32 miliar atau lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yang mencatat surplus hanya sebesar US$ 19,52 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News