CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Neraca perdagangan dengan China masih defisit


Senin, 01 November 2010 / 16:08 WIB
Neraca perdagangan dengan China masih defisit
ILUSTRASI. Keterangan pers Prodia Widyahusada


Reporter: Irma Yani | Editor: Edy Can

JAKARTA. Neraca perdagangan dengan China masih defisit. Pada September lalu, neraca perdagangan dengan Negeri Panda tersebut sebesar U$ 228,5 juta.

Defisit terjadi karena nilai ekspor lebih kecil ketimbang impor. Pada September lalu, nilai ekspor ke China hanya sebesar US$ 1,089 miliar sementara impor mencapai US$ 1,317 miliar. Bila dihitung secara kumulatif, neraca perdagangan selama Januari-September lalu masih defisit sebesar U$ 4,9 miliar.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan mengatakan, impor barang dari China tidak menjadi masalah asalkan barang penunjang industri dalam negeri. "Jadi bukan makanan, mainan. Tapi yang kita butuhkan itu memang barang-barang penunjang industri baik itu barang modal maupun bahan baku, ya tidak apa," terangnya, Senin (1/11).

Karena itu, Rusman menghimbau agar tak terlalu risau dengan kembali terjadinya defisit dengan China pada September ini. Dia beralasan defisit perdagangan semakin mengecil. "Mudah-mudahan ini tren yang bagus bahwa kita punya keseimbangan berdagang dengan China karena hampir nyaris memproduksi barang-barang yang sama," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×