kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.409.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.435   -30,00   -0,19%
  • IDX 7.798   37,20   0,48%
  • KOMPAS100 1.185   9,64   0,82%
  • LQ45 958   6,85   0,72%
  • ISSI 226   2,67   1,19%
  • IDX30 488   3,53   0,73%
  • IDXHIDIV20 589   4,06   0,69%
  • IDX80 134   1,16   0,87%
  • IDXV30 140   2,67   1,94%
  • IDXQ30 163   1,24   0,77%

Neraca Pembayaran Indonesia Catat Defisit US$ 0,6 Miliar di Kuartal II 2024


Kamis, 22 Agustus 2024 / 11:10 WIB
Neraca Pembayaran Indonesia Catat Defisit US$ 0,6 Miliar di Kuartal II 2024
ILUSTRASI. Kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) masih mencatatkan defisit pada kuartal II 2024, namun defisitnya membaik KONTAN/Cheppy A. Muchlis/23/06/2024


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) masih mencatatkan defisit pada kuartal II 2024, namun defisitnya membaik bila dibanding dengan kuartal sebelumnya.

Asisten Gubernur, Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono melaporkan, NPI pada kuartal II 2024 menunjukkan perbaikan dengan mencatat defisit US$ 0,6 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan kuartal I 2024 dengan defisit sebesar US$ 6,0 miliar.

“Perbaikan tersebut ditopang oleh peningkatan kinerja transaksi modal dan finansial yang mencatat surplus serta defisit transaksi berjalan yang tetap terjaga,” tutur Erwin dalam keterangan tertulisnya, Kamis (22/8).

Dengan perkembangan tersebut, posisi cadangan devisa pada akhir Juni tercatat tetap tinggi sebesar US$ 140,2 miliar, atau setara dengan pembiayaan 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Baca Juga: BI Proyeksi Defisit Neraca Transaksi Berjalan pada Kuartal II 2024 Rendah

Sementara itu, BI juga mencatat, defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) pada kuartal II 2024 sebesar US$ 3,0 miliar atau 0,9% dari PDB, lebih moderat bila dibandingkan dengan defisit 2,4 miliar atau 0,7% dari PDB pada kuartal I 2024.

Lebih rendahnya defisit ini salah satunya didorong oleh surplus neraca perdagangan barang meningkat, dikontribusikan oleh defisit neraca perdagangan migas yang menurun dan surplus neraca perdagangan nonmigas yang relatif stabil.

Kemudian, kinerja transaksi modal dan finansial membaik di tengah tingginya ketidakpastian pasar keuangan global. Transaksi modal dan finansial mencatat surplus US$ 2,7 miliar pada kuartal II 2024, dari sebelumnya defisit US$ 1,6 miliar pada kuartal I 2024.

Kinerja positif ini terutama ditopang oleh aliran masuk modal asing pada investasi portofolio di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi. Investasi langsung tetap membukukan surplus sejalan dengan optimisme investor terhadap prospek ekonomi dan iklim investasi domestik yang terjaga.

Baca Juga: Surplus Neraca Transaksi Berjalan Diproyeksi Hingga 2029, Rupiah Berpotensi Melemah

Erwin menyampaikan, ke depan BI akan mencermati dinamika perekonomian global yang dapat mempengaruhi prospek NPI dan terus memperkuat respons bauran kebijakan yang didukung sinergi kebijakan yang erat dengan pemerintah dan otoritas terkait guna memperkuat ketahanan sektor eksternal.

“NPI 2024 diperkirakan terjaga dengan transaksi berjalan dalam kisaran defisit rendah sebesar 0,1% sampai dengan 0,9% dari PDB,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024) Mudah Menagih Hutang

[X]
×