Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca perdagangan Indonesia diprediksi masih surplus pada bulan September 2019, kendati perekonomian global masih lesu. Hal ini terjadi karena penurunan impor lebih besar dibandingkan perlambatan ekspor.
Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro memperkirakan, neraca perdagangan Indonesia akan mengalami surplus sebesar US$ 325 juta. Sementara, Ekonom Standard Chartered Aldian Taloputra memprediksi neraca perdagangan akan surplus sebesar US$ 133 juta.
Baca Juga: Meski ekspor turun pada September, neraca dagang China tetap surplus
Untuk penghitungan secara year to date dari periode Januari 2019 hingga September 2019, Andry memperkirakan neraca perdagangan masih akan mengalami defisit sebesar US$ 1,49 miliar.
Defisit ini lebih kecil dibandingkan defisit pada periode yang sama, tahun sebelumnya yang sebesar US$ 3,82 miliar.
Meski terjadi surplus pada September 2019, hal ini disebabkan oleh penurunan impor yang lebih dalam dari penurunan ekspor. Keduanya pun memperkirakan masih terjadi kontraksi ekspor pada bulan tersebut.
Menurut Andry, kinerja ekspor pada September 2019 akan menurun sebesar 1,76% (mom) menjadi US$ 14,03 miliar, atau bila secara year on year, terjadi penurunan sebesar 6,0% (yoy).
Baca Juga: Ekonom Bank Permata prediksi neraca perdagangan defisit pada September 2019
