kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.839   -99,00   -0,63%
  • IDX 7.462   -30,39   -0,41%
  • KOMPAS100 1.155   -4,60   -0,40%
  • LQ45 914   -6,43   -0,70%
  • ISSI 227   0,61   0,27%
  • IDX30 470   -4,56   -0,96%
  • IDXHIDIV20 567   -5,69   -0,99%
  • IDX80 132   -0,48   -0,36%
  • IDXV30 141   0,34   0,24%
  • IDXQ30 157   -1,24   -0,78%

National single window baru bisa selesaikan dokumentasi


Jumat, 18 Februari 2011 / 08:37 WIB
National single window baru bisa selesaikan dokumentasi
ILUSTRASI. Ilustrasi financial technology (fintech). KONTAN/Baihaki/15/12/2016


Reporter: Bambang Rakhmanto | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. National Single Window (NSW) yang diharapkan dapat mempermudah urusan ekspor impor baru dapat digunakan untuk menyelesaikan urusan surat-menyurat atau dokumentasi. NSW ke depannya diharapkan dapat mempermudah pengurusan ekspor /impor antar negara.

NSW merupakan sebuah sistem pengurusan dokumen ekspor dan impor elektronik. Dengan sistem ini, pengusaha yang ingin mengurus dokumen ekspor/impor tak lagi harus bertatap muka dengan petugas bea dan cukai, tetapi cukup duduk di depan komputer yang terkoneksi secara online dengan sistem NSW.

Anggota Tim Teknis pada Tim Persiapan NSW Rachmad Huda mengatakan proses penyusunan NSW dilakukan secara bertahap dan dimulai sejak tahun 2007. ”Saya mengakui saat ini masih dalam tahap perizinan atau dokumentasi,” tuturnya.

Rachmad menambahkan untuk tahun ini diharapkan sudah lebih dari hanya sekadar pengurusan surat menyurat. “Untuk tahun ini kita coba mendorong komunitas pelabuhan dapat mempercepat arus barang, selama ini orang mau menebus barangnya harus datang kepelabuhan untuk membayar,” akunya.

Nantinya pihak eksportir maupun eksportir dapat bersinergi dengan pihak pelabuhan agar dapat mengurus surat-surat agar mereka dapat langsung membayarnya tidak harus menunggu berhari-hari. “Ini akan kita coba pada awal semester ini,” terangnya.

Ke depannya NSW ini akan terkoneksi antar negara-negara ASEAN di harapkan tahun 2012 negara-negara ASEAN dapat terkoneksi dalam jaringan NSW. “Saat ini masih proses kesepakatan antarnegara terus berlangsung ada empat negara yang masih belum terkoneksi yaitu Laos, Myanmar, Kamboja, Vietnam,” ujarnya

Sementara itu Menteri Perdagangan Marie Elka Pangestu menyayangkan NSW belum mampu mengurus arus barang. “Jika itu belum terlaksana kita tidak mampu bersaing dengan negara lain,” ungkapnya.

Deputi Menteri Koordinator Perekonomian Edy Putra Irawady mengatakan tahun ini NSW fokus pada cargo clearance. “Ini mulai dari kedatangan barang sampai keluar harus beres dengan cepat,” kata Edy.

“Tahun ini kita bereskan cargo release. Kita akan melakukan risk management. Selanjutnya penguatan bisnis proses, artinya orang hanya melihat ketentuan ekspor-impor di portal NSW.. seluruh masyarakat dan pejabat hanya perlu melihat portal itu,” harapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×