kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

MUI Larang Kurma Israel, Apa Saja Merek Kurma Israel?


Kamis, 14 Maret 2024 / 06:55 WIB
MUI Larang Kurma Israel, Apa Saja Merek Kurma Israel?
ILUSTRASI. MUI Larang Kurma Israel, Apa Saja Merek Kurma Israel?


Reporter: kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID -Jakarta. Majelis Ulama Indonesia (MUI) melarang umat Islam Indonesia menjual-belikan kurma produk pertanian Israel untuk keperluan Ramadhan 1445 Hijriah. Apa saja merek kurma Israel?

Larangan menjual-belikan kurma Israel disampaikan oleh Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim. "Jangan di bulan Ramadhan menjual produk-produk Israel. Kurma itu halal, enak, saya juga pencinta kurma, halal dzatnya, tapi jadi haram karena uang hasil penjualannya itu untuk membunuh warga Palestina," katanya, diberitakan Kompas.com (11/3/2024).

Meski begitu, Sudarnoto menyebutkan, pihaknya tidak pernah menerbitkan daftar produk yang diboikot karena terafiliasi gerakan Zionisme dan Israel.

Dia hanya mendorong semua pihak, termasuk masyarakat dan kampus untuk melakukan riset terhadap produk yang terkait dengan Zionisme dan Israel, Sudarnoto juga mengingatkan umat Islam Indonesia untuk melanjutkan gerakan boikot terhadap produk-produk impor atau buatan perusahaan yang pro-Zionisme dan Israel.

Lantas, apa saja kurma Israel?

Merek kurma Israel

Beberapa merek kurma diketahui merupakan impor dari Israel atau perusahaan yang berhubungan dengan negara tersebut. BDS Coalition menyebutkan, merek kurma berikut berasal dari Palestina, yaitu Lara, Green World, Alard, Palestine Just Trade, dan Jericho Delights. Kemudian, kurma Al-Rowad, Sultan, serta Qitaf & Yolo juga berasal dari Palestina.

Palestine Campaign Society mengungkapkan, Hadiklaim adalah salah satu eksportir kurma terbesar Israel. Perusahaan ini menjual kurma merek King Solomon, Jordan River, dan Jordan River Bio-Top. Perusahaan lain yang diketahui mengekspor kurma Israel antara lain Mehadrin, MTex, Edom, Carmel Agrexco, dan Arava.

Baca Juga: Resep Susu Kurma yang Cocok Diminum saat Ramadan, Mudah dan Simpel

Cara memeriksa kurma Israel

Dikutip dari situs gerakan Boycott, Divestment, Sanctions (BDS) Australia, sebuah asosiasi pro-Palestina, terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memastikan kurma bukan berasal dari Palestina.

Berikut cara yang bisa dilakukan.

1. Periksa negara asal pada paket dikirimkan

Buah dan sayur merupakan salah satu ekspor terbesar Israel dalam bidang pertanian. Buah yang dijual termasuk kurma "medjool" yang berasal dari Lembah Yordanian di wilayah Palestina yang diduduki Israel. Sebelum membeli kurma, diimbau memeriksa keterangan pada bungkusnya untuk memastikan produk tidak dibuat oleh Israel. Baca juga: Khasiat Makan Buah Kurma untuk Kesehatan Otak

2. Periksa barcode produk

Kotak atau plastik bungkus kurma akan memiliki barcode sebagai penanda produknya. Hindari beli produk apa pun dengan barcode yang angkanya dimulai dengan 729. Ini karena angka tersebut merupakan kode produk Israel.

3. Periksa asal negara impor

Karena kurma pasti berasal dari hasil impor, setiap bungkusnya perlu mencantumkan negara asalnya. Untuk itu, hindari porduk yang tidak mencantumkan negara asal pada kemasannya.

4. Tanyakan sumber produk kepada pihak toko

Untuk memastikan negara sumber impor kurma, pertimbangkan bertanya kepada penjaga atau manajer toko. Tanyakan apakah kurmanya dikemas dan diberi label ulang atau langsung diimpor dari luar negeri. Selain itu, beritahu pihak toko jika pembeli tidak akan lagi membeli kurma dari Israel.

5. Cari alternatif lain

Jika ingin menghindari produk kurma Israel, pertimbangkan merek kurma lain yang tidak diproduksi dari negara tersebut. Ada baiknya mencari asal negara dari merek kurma yang dijual di pasaran. Pilih yang diproduksi oleh Palestina.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "MUI Imbau Tak Beli Kurma Israel, Ini Cara Mengeceknya",

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×