kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.415.000   -13.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.600   -6,00   -0,04%
  • IDX 8.115   199,41   2,52%
  • KOMPAS100 1.124   33,45   3,07%
  • LQ45 800   27,21   3,52%
  • ISSI 286   4,52   1,60%
  • IDX30 417   16,10   4,01%
  • IDXHIDIV20 471   18,27   4,04%
  • IDX80 124   3,35   2,76%
  • IDXV30 133   4,54   3,52%
  • IDXQ30 132   4,71   3,70%

MUI: Golput hukumnya haram


Senin, 07 Juli 2014 / 12:58 WIB
MUI: Golput hukumnya haram
Kepala Otorita IKN Bambang Susantono saat jajak pasar (market sounding) di Djakarta Theater, Jakarta, Selasa malam, 18 Oktober 2022.


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin menegaskan, masyarakat Indonesia wajib untuk memilih calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres), tanggal 9 Juli 2014 mendatang. Sebab, hukum memberikan suara menurut MUI adalah wajib.

Dengan demikian, karena wajib, maka jika ada masyarakat yang beragama Islam tidak memberikan hak suaranya, hukumnya haram. "MUI lewat pertemuan tahunan dengan ulama, sudah mengeluarkan fatwa memilih hukumnya wajib, kalau tidak memilih itu haram," ujar Din di istana Negara, senin (7/7).

Din beralasan, menurut Islam memilih itu merupakan merupakan misi profetik atau semangat kenabian. Oleh karenanya, menurutnya memilih preiden dan wakilnya merupakan suatu hal yang penting dari sisi agama.

Namun demikian Din meminta masyarakat muslim untuk menggunakan hak suaranya dengan niat yang baik, demi kehidupan bangsa lebih baik. Hal itu disampaikan Din usai bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di kantornya, pagi ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×