kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Muhaimin ajak investor asing tanamkan investasi


Selasa, 12 November 2013 / 17:05 WIB
Muhaimin ajak investor asing tanamkan investasi
ILUSTRASI. Pekerja melintas di samping layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (28/4/2022). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/tom.


Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar mengajak perusahaan-perusahaan asing agar menanamkan investasi yang lebih besar di Indonesia. Harapannya, langkah itu bisa membantu mengurangi pengangguran dan memperluas lapangan pekerjaan di Indonesia.

Para investor asing tidak perlu khawatir dengan perkembangan situasi dunia ktenagakerjaan di Indonesia. Fenomena penguatan serikat pekerja/serikat buruh merupakan hal lumrah dalam iklim demokrasi yang sedang berkembang di Indonesia saat ini.

Hal tersebut dikatakan Menakertrans Muhaimin Iskandar ketika menerima kunjungan audiensi sekitar 20 perusahaan PMA (Penanaman Modal AsIng) di Indonesia yang tergabung dalam US-ASEAN Business Council Inc di Jakarta, Senin (11/11).

“Pemerintah secara terbuka mengajak perusahaan asing untuk berinvestasi lebih besar di Indonesia. Investasi asing bisa membantu pergerakan sector riil, menunjang pertumbuhan ekonomi dan membuka lapangan kerja baru,” kata Muhaimin seperti dikutip dari laman Kemenakertrans.

Muhaimin mengatakan, investasi asing yang masuk ke Indonesia harus ditingkatkan sebagai salah satu strategi pemerintah untuk mengurangi angka pengangguran yang semakin bertambah di akhir tahun,. Peluang-peluang pencipataan lapangan pekerjaan baru bisa terwujud dengan bertambahnya arus investasi dari luar negeri.

Dia menambahkan, penciptaan lapangan kerja baru membutuhkan kehadiran investor untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya produktivitas kerja.

Oleh karena itu, hubungan industrial yang kondusif dan harmonis menjadi syarat agar investor tertarik dan membuka investasi baru.

“ Perusahaan asing maupun perusahaan dalam negeri harus membuka dialog yang lebih kondusif dengan para serikat pekerja dan serikat buruh sehingga dapat mencari solusi yang win-win solution dalam menyelesaikan setiap permasalahan ketenagakerjaan,” kata Muhaimin.

Dalam rangka meningkatkan penyerapan penganggurna dan penciptaan lapangan kerja, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan lima pilar aksi penciptaan kesempatan kerja yang diimplementasikan pada tahun ini melalui program penciptaan kesempatan kerja satu juta netto.

Pemerintah menetapkan 5 pilar strategi yaitu Informasi dan Layanan Ketenagakerjaan, Peningkatan Keterampilan dan Kapasitas Angkatan Kerja, Pengembangan UMKM dan kewirausahaan, Program Padat Karya dan Infrastruktur serta Program Darurat Penciptaan Lapangan Kerja.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran terbuka di Indonesia per Agustus 2013 mencapai 7,39 juta orang. Angka itu lebih tinggi dari data Februari 2013 dengan angka pengangguran terbuka 7,17 juta orang.

Sementara itu, Ralph Boyce dari perusahaan Boeing mengatakan situasi ketenagakerjaan di Indonesia sudah cukup baik namun diharapkan hubungan industrial agar lebih harmonis dengan dukungan regulasi dari pemerintah. “ Situasi Ketenagakerjaan di Indonesia bisa dikatakan masih kondusif untuk investor asing. Karena itu Indonesia masih cukup menarik bagi investastor asing,”kata Boyce.

Sedangkan Yos Ginting dari HM Sampoerna menambahkan perlunya mempermudah perijinan masuk tenaga kerja asing ke Indonesia sebagai bagian untuk mengembangkan perusahaan ke berbagai daerah di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×