kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mudik bakal lebih ketat dan mahal


Jumat, 03 April 2020 / 18:55 WIB
Mudik bakal lebih ketat dan mahal
ILUSTRASI. Foto ilustrasi mudik lebaran


Reporter: Lidya Yuniartha, Vendi Yhulia Susanto | Editor: Pratama Guitarra

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemhub) tengah menyusun regulasi teknis terkait dengan kesiapan transportasi untuk mudik lebaran tahun 2020 di tengah pandemi korona (Covid-19).

Salah satu skema yang diberlakukan dalam aturan itu berkaitan dengan pengetatan jumlah orang dalam angkutan transportasi, baik umum maupun pribadi, serta pengenaan tarif yang akan dinaikan.

Kelak, pengangkutan orang dalam transportasi umum baik besar maupun kecil hanya diperbolehkan maksimal 50%. Bahkan, untuk kendaraan pribadi pun maksimal hanya boleh mengangkut tiga orang.

"Iya benar. Teknis detilnya masih di rapatkan, tapi kira-kira skemanya seperti itu," terang Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Pitra Setiawan kepada KONTAN, Jumat (3/4).

Baca Juga: Atasi penyebaran virus corona, Ridwan Kamil minta pemerintah pusat tahan arus mudik

Sayangnya ia belum mau menjelaskan, berapa taṛif yang akan diberlakukan kepada pemudik yang menggunakan transportasi umum itu. Yang jelas, kebijakan itu diambil supaya pemerintah dapat tetap melayani aktivitas mudik lebaran sekaligus tetap membatasi penyebaran Covid-19 ke daerah tujuan mudik.

Juru Bicara Menteri Perhubungan, Adita Irawati bilang, bahwa peraturan soal mudik itu sedang dipersiapkan termasuk dengan sosialisasinya. "Mohon dapat ditunggu, nanti dipublikasikan ke masyarakat," tandasnya.

Berkaitan dengan mudik, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta agar pemerintah pusat bisa menahan arus mudik yang saat ini sudah terjadi. Pasalnya, dia berpendapat, bila laju mudik tidak bisa ditahan, penyebaran penularan Covid-19 akan semakin meluas.

Baca Juga: Ada kategori orang tanpa gejala terkait virus corona, apa maksudnya?

"Jika mudik bisa kita dikendalikan, saya yakinkan  di daerah bisa aman terkendali secara terukur. Tetapi kalau sudah masuk faktor mudik, itu saja yang bikin kami was-was di daerah," terangnya, Jumat (3/4).

Dia melaporkan, hingga saat ini sudah terdapat sekitar 70.000 pemudik yang datang ke Jawa Barat. Adanya tambahan warga tersebut membuat Jabar tiba-tiba mendapatkan 70.000 orang dalam pemantauan (ODP) baru, sementara ODP yang ada di Jabar saat ini tengah dilakukan pemeriksaan cepat (rapid test).

"Jadi kalau datang lagi puluhan ribu pemudik, kami akan kehabisan alat untuk mengetes untuk meyakinkan bahwa mereka adalah orang mudik yang sehat. kenyatannya banyak yang tidak sehat," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×