kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

MTI: Sekitar 10% pengguna BBM non subsidi beralih ke subsidi


Senin, 16 Mei 2011 / 13:34 WIB
MTI: Sekitar 10% pengguna BBM non subsidi beralih ke subsidi
ILUSTRASI. 5 Strategi investasi ala Warren Buffett yang patut dicoba para investor. (Photo by Daniel Zuchnik/WireImage)


Reporter: Dani Prasetya | Editor: Edy Can


JAKARTA. Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) subsidi akan semakin besar akibat kenaikan harga BBM non subsidi sebesar Rp 200 per liter. Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Danang Parikesit memperkirakan, pemakai BBM subsidi akan semakin besar.

Dia meramalkan ada sekitar 10%-15% pengguna BBM non subsidi akan beralih ke BBM subsidi. Menurutnya, kaum yang beralih itu diklasifikasikan sebagai kaum sensitif harga.

Karena itu, Danang berharap pemerintah untuk mengurangi subsidi. Namun, jika pemerintah bertujuan merasionalkan pengguna premium serta mendorong penggunaan angkutan umum, dia berpendapat, kemungkinan besar tidak efektif. "Jadi tergantung tujuan pemerintah apa," ujarnya, Senin (16/5).

Asal tahu saja, per 15 Mei lalu, pemerintah menaikkan harga BBM non subsidi. Untuk jenis Pertamax, harganya naik menjadi Rp 9.250 per liter. Sementara, untuk jenis Pertamax plus naik menjadi Rp 9.550 per liter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×