kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.844   -104,00   -0,66%
  • IDX 7.424   -67,79   -0,90%
  • KOMPAS100 1.148   -11,00   -0,95%
  • LQ45 908   -12,48   -1,36%
  • ISSI 226   -0,20   -0,09%
  • IDX30 468   -7,19   -1,52%
  • IDXHIDIV20 565   -8,01   -1,40%
  • IDX80 132   -1,10   -0,83%
  • IDXV30 140   -0,55   -0,39%
  • IDXQ30 156   -2,13   -1,34%

Hatta: Subsidi BBM diarahkan ke pola langsung


Selasa, 10 Mei 2011 / 23:17 WIB
Hatta: Subsidi BBM diarahkan ke pola langsung
drakor What's Wrong with Secretary Kim, kisah komedi romantis bos dan karyawannya.


Reporter: Bambang Rakhmanto | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Walaupun penggunaan BBM bersubsidi sudah semakin meningkat pemerintah mengaku tidak akan khawatir terhadap pembengkakan subsidi. Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan pemerintah masih akan mengalokasikan subsidi energi.

Hatta menambahkan namun polanya akan diarahkan ke subsidi langsung. Dengan mekanisme itu, pola subsidi harga yang selama ini dianut bisa direstrukturisasi agar bisa dinikmati oleh kalangan masyarakat miskin yang lebih berhak.

“Subsidi tetap diberikan. Hanya pola pemberian subsidi harus direstrukturisasi. Mungkin dari pola pemberian subsidi pada harga bisa saja diubah pada hanya pola pemberian subsidi harus direstrukturisasi. Mungkin dari pola pemberian subsidi pada harga bisa saja diubah pada subsidi langsung,” kata, Selasa, (10/5).

Upaya pengalihan pola subsidi tersebut, menurut Hatta, tidak sama dengan penghapusan subsidi. “Jangan ada istilah penghapusan. Tidak ada penghapusan subsidi. Subsidi tetap diberikan oleh pemerintah, oleh bangsa ini pada rakyatnya yang membutuhkan,” kata Hatta.

Sampai kapan subsidi energi tetap diberikan? “Sampai masyarakat ini tidak membutuhkan subsidi lagi. Catat itu. Yang benar itu subsidi itu diatur, bukan dihapus,” katanya. Hatta menyatakan, saat ini pemerintah tengah mengatur restrukturisasi subsidi tersebut dalam sebuah roadmap tersendiri.

Hatta mengatakan, hingga kini, pemerintah belum berencana menaikkan harga BBM bersubsidi, terutama premium. Hatta mengatakan, meskipun harga minyak mentah meningkat, namun saat ini masih terkompensasi dengan apresiasi nilai tukar rupiah. “Ingat pengalaman tahun 2010. Walaupun terjadi kenaikan tidak menaikkan subsidi dan tidak perlu menambah plafon karena rupiah menguat,” katanya.

Harga rata-rata minyak mentah Indonesia (ICP) di bulan April telah menyentuh level USD 123 per barel. Dalam APBN 2011, harga minyak mentah Indonesia diasumsikan USD 80 per barel, dengan kurs rupiah USD 9.250 per USD. Saat ini, kurs rupiah bergerak di kisaran Rp 8.700-8.800 per USD. Dalam APBN, subsidi BBM dianggarkan Rp 95,9 triliun.

Sebelumnya, Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita Legowo mengungkapkan subsidi BBM akan dihapus secara keseluruhan pada 2014. Sebelumnya, Menkeu Agus Martowardojo juga mengatakan pemerintah berkeinginan menghapuskan premium yang saat ini harganya masih disubsidi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×