kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   25.000   1,49%
  • USD/IDR 16.450   35,00   0,21%
  • IDX 6.380   -139,26   -2,14%
  • KOMPAS100 926   -23,75   -2,50%
  • LQ45 725   -12,49   -1,69%
  • ISSI 196   -6,34   -3,13%
  • IDX30 379   -3,71   -0,97%
  • IDXHIDIV20 456   -5,75   -1,25%
  • IDX80 105   -2,26   -2,11%
  • IDXV30 108   -2,36   -2,13%
  • IDXQ30 124   -0,95   -0,75%

MS Hidayat setuju Kemendag-Kemenperin digabung


Selasa, 14 Oktober 2014 / 14:20 WIB
MS Hidayat setuju Kemendag-Kemenperin digabung
ILUSTRASI. Pepaya bermanfaat menurunkan asam lambung tinggi.


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Menteri Perindustrian MS Hidayat mengaku tidak keberatan jika nantinya Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan digabung. Rencananya itu dipandang sebagai terobosan. 

"Saya sudah sampaikan, usulan itu bagus," ujar Hidayat pada Selasa (14/10).

Ia mengatakan penggabungan dua kementerian itu akan meningkatkan efisiensi negara. "Penggabungan itu akan membuat kinerja sinergis dan akan memperkuat visi bersama," ujar Hidayat.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi justru menyatakan keberatan atas wacana penggabungan ini. 

"Kalau saya, setuju dengan yang diungkapkan Pak Jusuf Kalla. Industri kita ini kan cuma 30% dari perdagangan kita. Tapi, perindustrian kita ini menciptakan lapangan kerja yang berkualitas ke depan," katanya.

Oleh sebab itu, lanjut Lutfi, sebaiknya ke depan kedua sektor itu harus dijaga oleh masing-masing kementerian. Yang pasti, Kementerian Perindustrian harus tetap berdiri sendiri untuk fokus pada industrialisasi.

Lutfi menjelaskan, peran industrialisasi secara komprehensif terjadi pada Pelita pertama dan kedua, ketika pemerintah Indonesia memiliki komitmen untuk membangun industri yang menunjang pertanian.

"Waktu itu dibangun industri semen, industri petrokimia, industri pupuk. Setelah itu kan secara komprehensif tidak ada lagi. Nah, ini yang harus kita bereskan bersama-sama," tukas Lutfi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×