kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.909.000   -24.000   -1,24%
  • USD/IDR 16.182   44,00   0,27%
  • IDX 7.933   1,36   0,02%
  • KOMPAS100 1.114   -3,69   -0,33%
  • LQ45 823   -3,48   -0,42%
  • ISSI 268   0,97   0,36%
  • IDX30 425   -1,83   -0,43%
  • IDXHIDIV20 490   -1,16   -0,24%
  • IDX80 123   -0,67   -0,54%
  • IDXV30 127   -0,54   -0,42%
  • IDXQ30 137   -0,82   -0,59%

MS Hidayat setuju Kemendag-Kemenperin digabung


Selasa, 14 Oktober 2014 / 14:20 WIB
MS Hidayat setuju Kemendag-Kemenperin digabung
ILUSTRASI. Pepaya bermanfaat menurunkan asam lambung tinggi.


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Menteri Perindustrian MS Hidayat mengaku tidak keberatan jika nantinya Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan digabung. Rencananya itu dipandang sebagai terobosan. 

"Saya sudah sampaikan, usulan itu bagus," ujar Hidayat pada Selasa (14/10).

Ia mengatakan penggabungan dua kementerian itu akan meningkatkan efisiensi negara. "Penggabungan itu akan membuat kinerja sinergis dan akan memperkuat visi bersama," ujar Hidayat.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi justru menyatakan keberatan atas wacana penggabungan ini. 

"Kalau saya, setuju dengan yang diungkapkan Pak Jusuf Kalla. Industri kita ini kan cuma 30% dari perdagangan kita. Tapi, perindustrian kita ini menciptakan lapangan kerja yang berkualitas ke depan," katanya.

Oleh sebab itu, lanjut Lutfi, sebaiknya ke depan kedua sektor itu harus dijaga oleh masing-masing kementerian. Yang pasti, Kementerian Perindustrian harus tetap berdiri sendiri untuk fokus pada industrialisasi.

Lutfi menjelaskan, peran industrialisasi secara komprehensif terjadi pada Pelita pertama dan kedua, ketika pemerintah Indonesia memiliki komitmen untuk membangun industri yang menunjang pertanian.

"Waktu itu dibangun industri semen, industri petrokimia, industri pupuk. Setelah itu kan secara komprehensif tidak ada lagi. Nah, ini yang harus kita bereskan bersama-sama," tukas Lutfi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mengelola Tim Penjualan Multigenerasi (Boomers to Gen Z) Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×