CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.899   -39,00   -0,25%
  • IDX 7.134   -80,18   -1,11%
  • KOMPAS100 1.092   -10,86   -0,98%
  • LQ45 871   -5,11   -0,58%
  • ISSI 215   -3,44   -1,58%
  • IDX30 446   -2,03   -0,45%
  • IDXHIDIV20 539   -0,51   -0,09%
  • IDX80 125   -1,24   -0,98%
  • IDXV30 135   -0,44   -0,32%
  • IDXQ30 149   -0,39   -0,26%

Lutfi tak setuju Kemendag-Kemenperin digabung


Selasa, 14 Oktober 2014 / 07:51 WIB
Lutfi tak setuju Kemendag-Kemenperin digabung
ILUSTRASI. Nasi Kari Jepang punya kuah super kental karena menggunakan roux kari


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Wacana penyatuan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian, ditanggapi negatif oleh orang nomor satu di Kementerian Perdagangan, Muhamad Lutfi.

"Kalau saya, setuju dengan yang diungkapkan Pak Jusuf Kalla. Industri kita ini kan cuma 30 persen dari perdagangan kita. Tapi, perindustrian kita ini menciptakan lapangan kerja yang berkualitas ke depan," kata Menteri Perdagangan itu kepada wartawan, Senin (13/10/2014).

Oleh sebab itu, lanjut Lutfi, sebaiknya ke depan kedua sektor itu harus dijaga oleh masing-masing kementerian. Yang pasti, Kementerian Perindustrian harus tetap berdiri sendiri untuk fokus pada industrialisasi.

Lutfi menjelaskan, peran industrialisasi secara komprehensif terjadi pada Pelita pertama dan kedua, ketika pemerintah Indonesia memiliki komitmen untuk membangun industri yang menunjang pertanian.

"Waktu itu dibangun industri semen, industri petrokimia, industri pupuk. Setelah itu kan secara komprehensif tidak ada lagi. Nah, ini yang harus kita bereskan bersama-sama," tukas Lutfi. (Estu Suryowati)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×