Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Liburan Natal dimanfaatkan para orangtua untuk mengajak anak-anak mereka berjalan-jalan. Salah satu objek wisata favorit saat liburan adalah Monumen Nasional (Monas).
Pantauan Kompas.com Kamis (25/12/2014) sore, kawasan Monas dipadati oleh ribuan wisatawan yang kebanyakan adalah anak-anak, baik usia balita maupun usia sekolah. Suasana begitu ramai karena anak-anak asyik berlari-lari dan tertawa-tawa.
Selain pengunjung, ada faktor lain yang menyebabkan suasana Monas bertambah ramai, yaitu kehadiran pedagang kaki lima. Sepanjang jalan dari pintu-pintu Monas, PKL tampak santai menggelar terpal di tanah yang dipasangi paving block itu. Bebunyian peluit, terompet, hingga mainan lainnya yang menjadi dagangan para PKl melebur dengan suara anak-anak. Ada juga PKL yang menjual pakaian, cinderamata, minuman dan makanan.
Mh, salah satu petugas sekuriti Monas, mengatakan, kondisi Monas di hari libur memang ramai. Namun untuk keberadaan PKL, pria berbadan tegap ini enggan berkomentar. Saat ditanya penertiban PKL yang tengah gencar dilakukan oleh Unit Pelaksana Monas dibantu oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), polisi, dan Tentara Nasional Indonesia (TNI), beberapa waktu lalu, dirinya mengaku tidak mengetahui jadwalnya.
"Untuk hari ini kayaknya enggak ada," jawabnya singkat.
Pintu Monas memang tertutup dan dijaga oleh sekuriti. Namun ketika ada PKL membawa dagangan hendak masuk, petugas membukanya. Tampak pula beberapa PKL memberikan uang kepada sekuriti.
Kepala UP Monas Rini Hariyani mengakui, lemahnya pengawasan merupakan faktor utama PKL masih dapat masuk di kawasan Monas. Karena itu, UP Monas berencana untuk mengubah sistem kerja sekuriti menjadi pekerja harian lepas (PHL) yang diawasi dan digaji langsung oleh UP Monas.
"Pengawasan lemah itu karena sekuriti masih outsourcing (alih daya), maka kita mau ubah semua tahun depan, supaya enggak ada lagi oknum yang bermain dengan PKL," tegas Rini. (Unoviana Kartika)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News