Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar
Dalam hal ini perekonomian dari sektor wisata yang sehat dan aman corona menjadi agenda dan tatanan yang mutlak, sebagaimana yang juga telah diterapkan di Sanggar Genjah Arum, Kemiren, miniatur literasi budaya Suku Osing, suku asli Banyuwangi yang dilestarikan.
- Sertifikasi Protokol Kesehatan Pariwisata Banyuwangi
Keseriusan Banyuwangi dalam menegakkan aturan kesehatan sebagai syarat mutlak dibukanya kembali sektor pariwisata juga dibuktikan dengan pemberlakuan sertifikasi protokol kesehatan, sebagai jaminan keamanan dan kesehatan bagi para pengunjung yang datang.
Sertifikasi protokol tersebut akan ditempel di beberapa obyek wisata, hotel, homestay, kafe, restoran, warung rakyat, lokasi wisata lainnya dan ditampilkan di aplikasi khusus agar mudah dicari oleh wisatawan.
Menurut Bupati Banyuwangi, apabila ada yang tidak menerapkan protokol kesehatan sesuai aturan pemerintah, maka sertifikasi tersebut akan dicabut dan otomatis tidak boleh melanjutkan kegiatan usaha pariwisata.
“Jika melanggar, sertifikatnya dicabut,” jelas Bupati Azwar Anas.
Selain itu, muasal pemilihan Banyuwangi sebagai ‘pilot project’ untuk menyongsong kegiatan pariwisata mengingat daerah tersebut telah berangsur-angsur masuk dalam wilayah zona kuning dan berpotensi beralih ke hijau. Artinya terdapat kasus COVID-19, risiko rendah dan dapat dikendalikan.
Ketua Gugus Tugas Nasional Doni Monardo telah melihat sendiri bagaimana Banyuwangi menerapkan protokol kesehatan dengan baik ditambah adanya sertifikasi normal baru, sebagai jaminan keamanan dan kesehatan bagi pengunjung.
“Saya melihat langsung bagaimana tempat wisata di Banyuwangi, telah menerapkan protokol kesehatan dengan baik, bahkan lokasi ini sudah terpasang sertifikasi normal baru sebagai jaminan keamanan dan kesehatan bagi pengunjung yang datang. Sertifikasi seperti ini harus diikuti oleh daerah lain,” tutur Doni.
SELANJUTNYA>>>