Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keseimbangan primer yang selama ini mencatat defisit, akhirnya mencatat surplus di semester I-2018 sebesar Rp 10 triliun. Meski demikian, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan, realisasi keseluruhan tahun, keseimbangan primer akan kembali mencatat defisit.
Keseimbangan primer merupakan selisih antara penerimaan negara dikurangi belanja, di luar pembayaran bunga utang. Jika nilainya defisit, pemerintah masih membayar bunga utang dari penarikan utang yang dilakukan.
"Hingga akhir tahun, outlook keseimbangan primer masih negatif namun lebih rendah dari APBN," kata Sri Mulyani saat rapat dengan Banggar DPR (17/7).
Dalam prognosis APBN 2018, pemerintah memperkirakan defisit keseimbangan primer sebesar Rp 64,8 triliun. Tapi angka itu lebih rendah dari target dalam APBN 2018 sebesar Rp 87,3 triliun dan lebih rendah dari defisit keseimbangan primer tahun-tahun sebelumnya.
Sri Mulyani juga memproyeksi, defisit anggaran sampai akhir 2018 sebesar 2,12% dari Produk Domestik Bruto (PDB), lebih rendah dari target dalam APBN yang sebesar 2,19% dari PDB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News