Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo meminta kepada kementerian dan lembaga (K/L) untuk fokus dan segera menyelesaiakan program yang telah direncanakan. Hal itu dilakukan agar realisasi APBN di semester II-2018 ini bisa terjaga dan ditingkatkan.
Pasalnya, Presiden mengingatkan ekonomi global yang semakin tidak pasti. Untuk itu K/L perlu memastikan bahwa pelaksanaan program, dan proyek strategis segera dieksekusi tepat waktu, menjaga governance dan tepat sasaran.
Alasannya, agar proyek atau program tersebut bisa langsung dirasakan dampaknya. Kemudian, Presiden juga memerintahkan kepada K/L untuk melakukan langkah efisiensi belanja barang seperti penghematan belanja perjalanan dinas, rapat dan paket meeting serta belanja-belanja ATK.
Menurutnya, hal tersebut merupakan belanja yang tidak produktif. "Perbaiki pola penyerapan anggaran sehingga tidak menumpuk di akhir tahun dengan tetap menjaga kualitas output yang ada," ujar Presiden saat membuka rapat terbatas tentang realisasi dan prognosis pelaksanaan APBN tahun anggaran 2018 Senin (9/7).
Tak ketinggalan, Presiden juga kembali mengingatkan kepada para menteri terkait dana desa. "Transfer ke daerah dan dana desa harus segera dicairkan dan meminimalisir adanya pengendapan anggaran pemerintah di perbankan," jelasnya
Menurut Presiden realisasi APBN di semester I-2018 ini sangat baik. "Saya ingin menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran pemerintah, para menteri, kepala lembaga, gubernur, bupati/walikota atas kinerja pelaksanaan APBN semester I/2018 yang saya lihat hasilnya semakin baik," katanya.
Hal itu dilihat dari periode yang sama di tahun lalu, dimana pencapaian semester I APBN di semester I-2018 menunjukkan kinerja yang semakin meningkat, defisit yang lebih rendah turun 36,8%. Begitu juga dengan keseimbangan primer yang sangat bagus, menjadi positif, yang tiga tahun sebelumnya masih negatif.
Kemudian pembiayaan anggaran yang semakin menurun dua tahun terakhir, serta SILPA yang lebih besar. Sehingga pendapatan negara terlihat tumbuh 16% yang didukung kinerja penerimaan perpajakan yang mampu tumbuh 14,3%, lebih tinggi dari pertumbuhan semester I-2017 sebesar 9,6%.
"Belanja negara yang terus meningkat 5,7% dibanding tahun 2017 yang tumbuh hanya 3,2% dan dalam rangka percepatan program pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat serta belanja K/L yang tumbuh 12,1% jauh lebih tinggi dari realisasi semester I-2017 sebesar 0,4%," tutur Presiden.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News