kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendapatan negara tumbuh 16% di semester I-2018, defisit anggaran menyusut


Selasa, 17 Juli 2018 / 16:49 WIB
Pendapatan negara tumbuh 16% di semester I-2018, defisit anggaran menyusut
ILUSTRASI. Rapat kerja Menkeu dengan Komisi XI DPR


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan realisasi pendapatan dan belanja negara semster I-2018 membuat realisasi defisit anggaran akhir Juni lalu cukup rendah. Pemerintah mencatat, defisit anggaran di semester I-2018 sebesar Rp 110,6 triliun atau 0,75% dari produk domestik bruto (PDB).

"Desifit anggaran lebih kecil secara nominal dibanding dua tahun berturut-turut," kata Sri Mulyani dalam rapat dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR, Selasa (17/7).

Adapun defisit anggaran semester I-2017 tercatat Rp 175,1 triliun atau 1,29% dari PDB. Sementara defisit anggaran semester I-2016 tercatat Rp 230,7 triliun atau 1,82% dari PDB.

Mengecilnya defisit anggaran semester I-2018 didorong oleh realisasi pendapatan negara yang mencapai Rp 833,4 triliun, tumbuh 16% dibanding periode yang smaa di tahun lalu. Sedangkan realisasi belanja negara mencapai Rp 944 triliun atau tumbuh 5,7% year on year (yoy).

Tak hanya defisit anggaran, keseimbangan primer semester I-2018 juga menunjukkan kinerja yang baik. Sri Mulyani bilang, keseimbangan primer selama enam bulan pertama tahun ini mencatat surplus Rp 10 triliun, membaik dari periode yang sama tahun 2017 dan 2016 masing-masing masih mencatat defisit Rp 68,2 triliun dan Rp 143,4 triliun.

Selain itu, pemerintah juga telah melakukan pembiayaan anggaran sebesar Rp 176 triliun, sehingga Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) semester I 2018 mencapai Rp 65,7 triliun, naik dibanding periode yang sama tahun 2017 dan 2016.

"Ini menggambarkan kami menekan defisit anggaran dan kondisi ini menguntungkan. Saat market volatile, kita punya APBN lebih kuat karena defisitnya mengecil," tambah Sri Mulyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×