kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Meski merasa rugi tolak jabatan menteri, ini alasan kuat Risma


Kamis, 24 Oktober 2019 / 05:37 WIB
Meski merasa rugi tolak jabatan menteri, ini alasan kuat Risma
ILUSTRASI. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ANTARA FOTO/Rosa Panggabean/kye/17.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SURABAYA. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menolak tawaran untuk menjadi menteri Kabinet Indonesia Maju. Secara pribadi, Risma tak memungkiri, sebenarnya ia rugi melewatkan tawaran untuk menjadi menteri selama lima tahun mendatang.

Meski demikian, Risma mengaku ingin menyelesaikan beberapa program yang belum dia tuntaskan. Ia memiliki banyak mimpi yang ingin dirinya selesaikan sampai tahun depan.

"Sebetulnya, ada mimpi yang ingin saya buat di Surabaya. Akhir-akhir ini saya ingin selesaikan yang pokok dulu. Kemudian, pokok kebutuhan masyarakat seperti makan, saya jamin lah meski tidak 100 persen, ya, 99 persen lah harus bisa makan. Makanya ada Permakanan. Selain kita beri makan anak yatim, kita sudah beri beras untuk yatim," ujar Risma di kediamannya, di Jalan Sedap Malam, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (23/10).

Baca Juga: Cerita Risma saat ditawari kursi menteri oleh Megawati dan Puan

Jika menggunakan hitungan untung rugi, Risma mengakui punya keinginan menjadi menteri. Namun, hal itu akan bertabrakan dengan komitmennya membangun dan memajukan Kota Surabaya.

"Kalau saya ngomong pribadi, pasti saya ingin pergi (ke Jakarta). Maksudnya, siapa yang tidak mau (jadi menteri). Kalau hitung untung rugi, saya tinggal satu tahun, sementara kalau jabatan itu baik, saya bisa lima tahun," kata Risma.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×