Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurator kepailitan PT Perindustrian Njonja Meneer (Nyonya Meneer) masih membuka kesempatan kepada pihak-pihak yang berminat mengambil alih merek perusahaan jamu tersebut.
"Kami masih membuka peluang ini kepada siapa saja," ungkap salah satu kurator kepailitan Nyonya Meneer Ade Liansyah saat dihubungi KONTAN, Rabu (1/11).
Hal ini disampaikan Ade menanggapi sikap Rachmat Gobel yang memilih mundur dari bursa calon pembeli merek Nyonya Meneer. Padahal, Ade menyebut pemilik PT Gobel International ini sempat mengajukan penawaran resmi kepada kurator untuk mendapatkan merek Nyonya Meneer.
Hanya saja, Ade enggan membeberkan harga jual merek jamu legendaris ini serta nilai yang ditawarkan oleh pihak Gobel.
Ade menjelaskan, kurator belum bisa merilis angka penawaran secara resmi ke publik karena saat ini tim kurator masih melakukan perpanjangan izin merek Nyonya Meneer yang telah kadaluarsa. "Belum ada angka resmi, karena belum di-appraisal," lanjut Ade.
Seperti diketahui, saat ini aset yang tersisa dari Nyonya Meneer hanya kekayaan intelektual berupa merek perusahaan. Sebab, mayoritas aset berupa tanah dan bangunan telah dieksekusi oleh Bank Papua yang merupakan kreditur pemegang jaminan.
Nyonya Meneer memiliki 72 merek yang terdaftar di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (Ditjen KI) Kementerian Hukum dan HAM.
Tinggal satu peminat
Ade menyebut tingga satu pihak yang tertarik membeli perusahaan yang telah berdiri sejak 1919 ini. Tanpa menyebutkan namanya, ia mengatakan dirinya dengan peminat baru ini sudah berkomunikasi. "Pekan lalu mereka hadir, pembicaraan baru terkait dokumen merek, utang pajak dan buruh," tambahnya.
Sumber KONTAN yang enggan disebut namanya menyebutkan merek Nyonya Meneer akan diambil oleh satu perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh tiga perusahaan besar. Dari tiga perusahaan itu, ada yang dari industri jamu dan ada pula yang merupakan perusahaan farmasi.
Namun, pihak tersebut dipastikan bukan Iwan Bogananta, pengusaha muda yang sebelumnya jadi pesaing Gobel. Iwan bahkan belum bertemu dengan kurator. "Kami masih hati-hati dan tengah menganalisa cermat sisi legalnya," kata Iwan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News