kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.926.000   -27.000   -1,38%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Menteri PPN sebut tahun 2022 adalah tahun penting untuk pemulihan ekonomi nasional


Senin, 30 Agustus 2021 / 14:38 WIB
Menteri PPN sebut tahun 2022 adalah tahun penting untuk pemulihan ekonomi nasional
ILUSTRASI. Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa saat menyampaikan Pidato Kunci Penutup dalam Webinar 50 Tahun Nalar Ajar Terusan Budi: CSIS dan Transformasi Ekonomi Menuju Indonesia 2045 yang digelar daring, Rabu (4/8).


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa mengatakan, tahun 2022 merupakan tahun penting untuk pemulihan ekonomi nasional.

“Di 2021 pemulihan ekonomi masih belum optimal karena masih fokus pada penanganan pandemi, sehingga masih terdapat recovery gap yang lebar. Akan tetapi pada 2022 nanti sangat penting untuk pemulihan dan juga perlu memberikan optimisme yang realistis pada publik,” ujar Suharso dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Senin, (30/8).

Meski dalam masa recovery, Suharso mengatakan pemerintah juga memerlukan intervensi kebijakan yang tepat, pertumbuhan ekonomi yang potensial sepanjang 2022 sampai 2045 yang diperkirakan akan sebesar 6,3%. Sementara, pertumbuhan ekonomi pada kisaran 5% adalah business as usual atau seperti sebelum Covid-19.

Baca Juga: Perundingan IUAE-CEPA dimulai, Mendag optimistis bisa gairahkan pasar ekspor

Selain itu, Ia menambahkan pertumbuhan ekonomi merupakan agregasi dari pelaksanaan rencana program-program pembangunan, yang telah melalui proses pembahasan lintas sektor, Pemerintah Daerah, dan melalui proses politik.

“Ke depannya untuk Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2022, pemerintah telah merencanakan pelaksanaan berbagai major project yang diarahkan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi dan sasaran pembangunan lainnya,” kata Suharso.

Sehingga, demi tercapainya pemulihan ekonomi di 2022, Suharso bilang, perlu adanya keseimbangan antara kebijakan makro untuk stabilitas dalam pertumbuhan jangka panjang. Kebutuhan jangka panjang tersebut agar meningkatkan produktivitas. 

Selanjutnya: Sri Mulyani perkirakan konsumsi rumah tangga pada 2021 tumbuh sekitar 2,2% - 2,8%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×