kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.875   5,00   0,03%
  • IDX 7.314   118,54   1,65%
  • KOMPAS100 1.121   16,95   1,53%
  • LQ45 892   14,50   1,65%
  • ISSI 223   2,40   1,09%
  • IDX30 459   10,01   2,23%
  • IDXHIDIV20 553   13,38   2,48%
  • IDX80 129   1,38   1,09%
  • IDXV30 137   2,73   2,03%
  • IDXQ30 152   3,22   2,16%

Menteri BUMN copot tiga direksi Djakarta Lloyd


Jumat, 14 Januari 2011 / 17:29 WIB


Reporter: Astri Kharina Bangun | Editor: Edy Can

JAKARTA. Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara memberhentikan dengan hormat tiga anggota direksi PT Pelayaran Samudera Djakarta Llyod. Deputi Bidang Usaha Infrastruktur dan Logistik Kementerian BUMN Sumaryanto Widayatin mengungkapkan pencopotan tersebut disebabkan dua masalah mendasar yakni kinerja keuangan belum baik dan gaji karyawan tidak dibayar.

Anggota direksi yang dicopot adalah Bambang Sudarsono yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Direktur Utama merangkap Plt Direktur Utama Edy Harianto yang sebelumnya adalah Direktur Keuangan dan SDM, serta Yustinus Widiasono yang sebelumya menjabat sebagai Direktur Armada.

Sedangkan nama anggota direksi yang baru diangkat adalah Syahril Japarin sebagai Direktur Utama, nivico Pinchi sebagai Direktur Pemasaran dan Pengembangan Usaha, Nur Abadi sebagai Direktur Operasi dan Armada, Kushindrarto sebagai Direktur Keuangan dan SDM, serta Rudhy M Mokobombang sebagai Direktur Restrukturisasi.

Sumaryanto mengungkapkan sebetulnya Djakarta Llyod bisa saja dipailitkan karena kondisisnya sudah sakit. Dia mengungkapkan, sejak 2009 tidak ada rencana bisnis. Namun, pemerintah memutuskan tetap mempertahankan perusahaan perkapalan plat merah tersebut. "Sayang sumber daya manusianya," katanya, Jumat (

Berdasarkan catatan KONTAN, pada 2009 Djakarta Llyod termasuk dalam 27 BUMN yang merugi. Bahkan, perusahaan pengangkutan tersebut masuk peringkat ke-4 dari 10 BUMN yang rugi paling besar. Jumlah kerugiannya pada kuartal pertama 2009 mencapai Rp 149,66 miliar.

Rencananya, pemerintah bakal membantu restrukturisasi utang Djakarta Llyod lewat dana dari PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA). Hanya saja, Sumaryanto enggan menyebut berapa dana maksimal yang dikucurkan PPA. "Bisa unlimited sampai sehat," tandas Sumaryanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×