Sumber: Antara | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Ferry Mursyidan Baldan menyatakan siap membantu masalah pembebasan lahan Jalan Tol Soreang-Pasirkoja (Soroja) dan Tol Ciluenyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) seperti keberadaan tanah wakaf.
"Kita support soal itu (pembebasan lahan tanah wakaf). Hal itu adalah hal yang mudah kok," kata Ferry Mursidan Baldan, usai penandatangan nota kesepahaman (MoU) antara Kementerian ATR/BPN dengan Bank Jawa Barat (BJB) di Bandung, Sabtu (10/10).
Ia mengatakan selama ini pihaknya sering melakukan atau membantu pembebasan lahan seperti tanah wakaf.
"Dan ini hal mudah. Makanya saya bilang kalau ada masalah itu (tanah wakaf) data dulu agar kita bisa tahu apakah itu tanah wakaf atau tanah seolah-olah wakaf, seperti tanah untuk pesantren atau rumah ibadah," kata dia.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat Iwa Karniwa menuturkan salah satu permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan Jalan Tol Soroja dan Tol Cisumdawu ialah pembebasan lahan.
Iwa menuturkan hingga saat ini Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus berupaya menuntaskan sejumlah permasalahan yang menghambat proses pembangunan Tol Soroja, salah satunya pembebasan lahan.
"Ada beberapa hal, yang pertama tanah Pemkab Soreang ada 25 bidang, dan tanah masyarakat dalam proses pembebasan lahan, ada beberapa bidang juga, serta tanah wakaf yang memang prosesnya harus sampai ke pengadilan agama," ujar Iwa.
Selain itu, lanjut dia, Pemprov Jabar sampai saat ini masih melakukan penelusuran anatomi permasalahan dalam pembangunan Tol Cisumdawu.
"Masalah Cisumdawu masih berada di proses pembebasan tanah salah satu tanah wakaf," katanya.
Menurut dia, Pemprov Jabar terus berkoordinasi dengan Pemkab Sumedang agar masalah tanah wakaf tersebut segera dapat diselesaikan secepat mungkin.
"Apabila masalah pertanahan selesai maka proses pembangunan bisa berlangsung lebih cepat. Untuk seksi I diharapkan selesai di 2017 atau lebih cepat satu tahun dari target perencanaan yaitu di 2018," kata Iwa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News