kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.799   -3,00   -0,02%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

Mentan pernah sarapan bersama Fathanah


Jumat, 17 Mei 2013 / 15:48 WIB
Mentan pernah sarapan bersama Fathanah
ILUSTRASI. Inilah 5 Hal Yang Menyebabkan Polip Hidung


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Menteri Pertanian Suswono akhirnya mengakui, dirinya telah tiga kali melakukan pertemuan dengan tersangka kasus dugaan suap pengurusan kuota sapi impor Ahmad Fathanah.

Awalnya, Suswono hanya membenarkan melakukan dua pertemuan. Namun setelah dirinya diperlihatkan sebuah foto oleh jaksa, ia kemudian mengakui pernah sarapan bersama Fathanah di rumah Walikota Makassar.

Semula ia hanya mengaku dua kali bertemu Fathanah. Pertemuan pertama saat kampanye pemilihan kepala daerah (pilada) di Kabupaten Takalang akhir 2012. Saat itu, ia melihat Fathanah bersama politisi PKS, yakni Anis Matta.

Kemudian, pada pertemuan kedua terjadi di Hotel Arya Duta, Medan. Saat itu ia mengaku bertemu karena ada undangan dari Luthfi Hasan Ishaq untuk membahas masalah kekurangan daging.

Ternyata, sebelum dua pertemuan tersebut, Mentan juga pernah bertemu dengan Ahmad Fathanah.  “Pernah betul sarapan diundang oleh pak walikota. Waktu itu saya belum begitu mengenal si Olong (Fathanah) ini baru di Takalang itu,” kata Suswono setelah jaksa menunjukkan selembar foto padanya di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Jumat (17/5).

Perlu diketahui, KPK menangkap Ahmad Fathanah karena diduga berperan besar dalam kasus suap kuota impor. Saat ditangkap di Hotel Le Meredien, Fathanah baru saja menerima uang sebesar Rp 1 miliar dari bos Indoguna Grup, yakni Arya Abdi Effendi dan  Juard Effendi.

Dalam berkas dakwaan di pengadilan disebutkan, uang tersebut diperuntukkan untuk mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaq. Uang itu dijadikan sebagai pelicin guna memuluskan kuota impor sapi yang diajukan kubu Indoguna.

Sementara itu, Luthfi dianggap mempengaruhi Menteri Pertanian Suswono yang juga merupakan kader PKS. Hingga kini KPK telah menetapkan 5 orang tersangka yaitu Juard, Arya, Fathanah, Luthfi dan Dirut PT Indoguna Utama Maria Elizabeth Liman. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×