Sumber: Antara | Editor: Sanny Cicilia
KARANGANYAR. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa pemerintah Republik Indonesia tidak akan melakukan impor beras pada 2015 sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan para petani.
"Pemerintah tidak akan mengimpor beras," tegasnya saat memberikan pidato sambutan pada musyawarah perencanaan pembangunan wilayah Keresidenan Surakarta di pendopo Kabupaten Karanganyar, Selasa (31/3).
Amran mengaku berulang kali ditawari impor beras dari Thailand sebanyak 1,5 juta ton dengan harga Rp 4.000 per kilogram, sedangkan harga beras di dalam negeri mencapai Rp 8.000 per kilogram (kg) hingga Rp 12.000 per kg.
"Kalau impor 1,5 juta ton beras itu untungnya Rp 6 triliun, kami katakan maaf tidak impor," ujarnya.
Ia mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo selalu mengontrol terkait dengan stok beras di dalam negeri.
"Pada saat harga beras tinggi, tiap hari Bapak Presiden menelepon kami untuk menanyakan apakah stok beras mencukupi," katanya.
Menurut dia, lebih baik keuntungan yang bisa diambil pemerintah dari impor beras Thailand itu dinikmati oleh para petani, khususnya di Provinsi Jateng.
"Kita tidak usah membantu petani Thailand yang sudah kaya dan jumlah produksinya sudah tinggi, doakan saja kalau kita semua bisa bekerja sama turun ke lapangan, Insya Allah tahun ini kita tidak impor," ujarnya.
Selain Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, kegiatan Musrenbangwil Keresidenan Surakarta tersebut juga dihadiri oleh kepala daerah dan forum komunikasi pimpinan daerah dari Kabupaten Sragen, Kabupaten Karanganyar, Kota Surakarta, Kabupaten Sukoharjo, dan Kabupaten Wonogiri. (Wisnu Adhi N)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News