Reporter: Hans Henricus | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Selain mengandalkan produksi dalam negeri, pemerintah juga akan mengimpor daging sapi. Menurut Menteri Pertanian Suswono, impor hanya untuk menutupi kekurangan pasokan daging sapi dalam negeri.
Pasalnya, pemerintah akan mengurangi kuota impor seiring dengan upaya menggenjot swasembada daging sapi pada tahun 2014 nanti. "Oleh karena itu, harus dari lokal sendiri berapa potensi yang memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri," ujar Suswono akhir pekan lalu.
Selain membatasi impor daging, pemerintah mendorong memanfaatkan sapi bakalan. Menurut Suswono, sapi bakalan bisa dipotong setelah 3 bulan masa penggemukan sekaligus membuka lapangan pekerjaan.
Sebelumnya, pemerintah berencana mengimpor sebanyak 50 ribu ton daging sapi yang setara dengan 250 ribu ekor sapi dan sekitar 500 ribu sapi bakalan. Dengan begitu, target swasembada pada tahun 2014 nanti dengan 750 ribu ekor sapi bisa terpenuhi.
Tapi, rencana itu belum berjalan lantaran pemerintah bersama asosiasi pengusaha ternak dan importir daging hendak memastikan berapa jumlah kekurangan daging sapi di dalam negeri. "Jumlah sedang dihitung dengan duduk bersama, berapa persis kurangnya, berapa ribu ton harus impor," kata Suswono.
Dengan begitu, peternak, dunia usaha, maupun konsumen tidak terkena kerugian akibat kekurangan atau kelebihan impor daging sapi. Sebagai informasi, Kementerian Pertanian mencatat jumlah ternak sapi di seluruh Indonesia sekitar 12,6 juta ekor. Tapi, rata-rata kebutuhan nasional mencapai sekitar 13,2 juta ekor. Alhasil harus mengimpor untuk menutupi sisanya.
Suswno menambahkan, tahun lalu pemerintah mengimpor sekitar 100 ribu ton daging sapi. Selain itu juga mengimpor sapi bakalan sebanyak 450 ribu ekor. "Kami menargetkan tahun tidak banyak impor," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News