Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Sosial Idrus Marham mengklaim, program pemerintah untuk mengatasi kemiskinan telah berjalan dengan baik. Hal itu terlihat dari turunnya jumlah penduduk miskin di Indonesia.
Seperti yang diketahui, pada awal pekan ini, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis persentase penduduk miskin Indonesia pada Maret 2018 sebesar 9,82%, atau turun 0,30% dibandingkan September 2017 sebesar 10,12%. Persentase jumlah penduduk miskin ini merupakan yang paling rendah jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
BPS juga mencatat adanya perbaikan pemerataan pendapatan pada periode Maret 2015 hingga Maret 2018, di mana Gini Ratio perkotaan dan perdesaan pada Maret 2015 adalah 0,408 dan pada Maret 2018 turun menjadi 0,389.
Menurut Idrus, capaian positif ini tidak lepas dari peran beragam bantuan sosial dan subsidi yang disalurkan pemerintah dengan prinsip 6T, yakni tepat jumlah, tepat sasaran, tepat administrasi, tepat waktu, tepat harga, dan tepat kualitas.
Beberapa program Kementerian Sosial (Kemensos) juga menunjukkan kinerja positif dalam penyaluran dan penyerapannya, yaitu Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), beras sejahtera (rastra), Kelompok Usaha Bersama (KUBE), dan Usaha Ekonomi Produktif (UEP).
Bansos tersebut disinergikan dengan beragam bansos dari kementerian lain, misalnya Program Indonesia Pintar, Program Indonesia Sehat, subsidi pupuk, subsidi listrik, dan sebagainya.
"Program dan sinergi pemerintah dengan elemen-elemen yang ada dalam rangka menggerakkan ekonomi rakyat berjalan baik, sehingga rakyat bisa mandiri dan sejahtera," ungkap Idrus sepert dikutip dari keterangan tertulisnya, Kamis (19/7).
Atas torehan itu, dirinya optimistis di tahun ini persentase penurunan penduduk miskin bisa mencapai 9%. Jika berhasil, capaian tersebut lebih cepat daripada target pemerintah pada 2019. "Ini bukan sesuatu yang mustahil apabila program-program pemerintah berjalan dengan baik," tutup dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News