kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menristek ungkap hambatan inovasi produk di bidang kesehatan, apa itu?


Selasa, 14 Juli 2020 / 21:16 WIB
Menristek ungkap hambatan inovasi produk di bidang kesehatan, apa itu?
ILUSTRASI. JAKARTA,09/07-LUNCURKAN ALAT RAPID TES BUATAN DALAM NEGERI. Menko PMK Muhadjir Effendy didampingi Menristek dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional dalam kabinet Indonesia Bambang Brodjonegoro melakukan tes cepat buatan dalam negeri yang baru saja diluncu


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bidang kesehatan utamanya pada farmasi dan alat kesehatan kini sedang didorong pemerintah untuk terus berkembang. Terlebih sejak adanya pandemi virus Corona (Covid-19) yang muncul di Indonesia, pengembangan dan inovasi di bidang kesehatan jadi sebuah keharusan.

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang Brodjonegoro menyebutkan terdapat beberapa hambatan dan tantangan dalam komersialisasi, perizinan maupun standardisasi dari produk inovasi bidang farmasi dan kesehatan.

Baca Juga: Bertahan di tengah pandemi corona, emiten ritel perkuat penjualan online

Ia mengakui saat ini masih ada ketergantungan besar baik bahan baku obat maupun alat kesehatan terhadap impor dan juga keterbatasan sumber daya manusia (SDM), dan juga di sektor industri.

"Terutama industri pun ada hambatan untuk karena belum terbiasa untuk memproduksi alat kesehatan dalam jumlah besar kemudian ada juga hambatan yang lebih terkait kepada perizinan ataupun masalah komersialisasi," jelas Bambang saat Rapat Kerja (Raker) dan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR RI pada Selasa (14/7).

Hambatan dan tantangan tersebut pertama ialah uji klinis. Bambang mengungkapkan bahwa biaya untuk melakukan uji klinis diakui memang mahal.

Tak hanya itu, terbatasnya lokasi uji klinis yang memenuhi syarat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga jadi tantangan dalam produk inovasi di bidang kesehatan.

Baca Juga: Volume dan nilai perdagangan BEI turun, ini sektor saham yang merosot paling dalam

Kedua, re-engineering produk inovasi menghabiskan dana yang besar dan tentunya waktu yang lama. Misalnya saja hasil lab prototyping belum sesuai untuk produksi secara masal di industri, serta produk inovasi yang dihasilkan tidak sesuai dengan keinginan pasar.




TERBARU

[X]
×