Sumber: Kompas.com | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Menteri Pemuda dan Olahraga ( Menpora) Malaysia Syed Saddiq melontarkan kritik kepada polisi Indonesia setelah kualifikasi Piala Dunia 2022 antara timnas Indonesia dan Malaysia.
Laga di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta yang dimenangi Malaysia dengan skor 3-2 itu sempat diwarnai kericuhan antara pendukung timnas Indonesia dan polisi.
Baca Juga: Bantah ada kerusuhan suporter, polisi: Hanya lempar-lempar air saja
Syed Saddiq mengutip pemberitaan salah satu portal berita media nasional di mana polisi Indonesia membantah ada kerusuhan yang terjadi di SUGBK, Kamis malam (5/9).
"Tidak ada (kerusuhan suporter sepak bola). Hanya lempar-lemparan air," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono kepada portal media itu.
Diberitakan The Star Sabtu (7/9) Menpora berusia 26 tahun itu mempertanyakan sejumlah hal jika memang polisi membantah adanya kerusuhan saat laga berlangsung.
"Kalau hanya 'lempar-lempar air', mengapa pertandingan harus dihentikan sampai situasi kembali tenang," ujar politisi dari koalisi Pakatan Harapan itu.
Kalau hanya “lempar-lempar air”,
Kenapa terpaksa berhentikan perlawanan sampai situasi kembali tenang?
Kenapa sampai perlu tembak “tear gas”?
Kenapa kami kena quarantine lebih 2jam.
Kenapa ada penyokong DEPAN MATA SAYA KENA BALING OBJEK BESI?!
Saya menuntut keadilan. https://t.co/JQFdxLb56i — Syed Saddiq (@SyedSaddiq) September 6, 2019
Baca Juga: Ini syarat mobil penyandang disabilitas bisa bebas ganjil genap
Dia kemudian menanyakan jika tidak ada kericuhan, mengapa sampai ada polisi yang menembakkan gas air mata dari pintu masuk VVIP ke pendukung di Gate 1.
Syed Saddiq juga mempertanyakan mengapa suporter Malaysia harus dikarantina selama dua jam, dengan ada pendukung di depannya yang melemparkan benda besi. "Saya menuntut keadilan," katanya.
Pendukung Harimau Malaya, julukan timnas Malaysia, harus dikurung dan baru kembali ke hotel beberapa jam setelah laga.
Baca Juga: Dishub DKI: 1.250 personel dikerahkan awasi perluasan ganjil genap
Pasca-insiden itu, Menpora Imam Nahrawi langsung merespons dengan bertemu Syed Saddiq, dan menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut.
"Kehadiran saya untuk menyampaikan langsung permohonan maaf atas nama masyarakat dan Pemerintah Indonesia atas peristiwa tidak mengenakkan ulah oknum suporter," ucap Imam Nahrawi dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (6/9).
Imam kemudian mengatakan dia berharap pertemuan dengan menpora dari Partai Pribumi Bersatu Malaysia itu bisa mempererat kembali persahabatan pendukung Indonesia dan Malaysia.
Menpora Imam melanjutkan, Pemerintah Indonesia juga akan segera mengirimkan surat permohonan maaf kepada Malaysia sebelum timnas Indonesia bertandang ke Stadion Bukit Jalil November nanti.
Baca Juga: Thailand bakal melegalkan layanan berbagi tumpangan pada awal tahun depan
Dalam pertemuan itu, Syed Saddiq menyatakan dia menyambut itikad baik Imam Nahrawi. Tapi, dia menegaskan agar oknum suporter yang memicu kerusuhan bisa ditindak.
"Kami ucapkan terima kasih atas pendirian tegas Pak Imam sendiri sudah pastikan bahwa keadilan akan datang. Dia juga telah terhubung dengan pihak polisi untuk memastikan tindakan tegas yang akan diambil," katanya.
Syed Saddiq juga menegaskan bahwa Indonesia dan Malaysia merupakan sahabat dan berasal dari rumpun yang sama. (Ardi Priyatno Utomo)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menpora Malaysia Syed Saddiq Kritik Polisi Indonesia, Ada Apa?"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News