Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Pemerintah Republik Indonesia menyampaikan rasa prihatin atas kondisi terbaru di Mesir. Pasca penggulingan Presiden Mesir Mohammed Mursi oleh militer pada Rabu malam 3 Juli 2013.
Pemerintah berharap proses transisi demokrasi di Mesir dapat berjalan dengan baik. Sementara untuk Warga Negara Indonesia (WNI) diminta untuk tidak melibatkan diri dalam masalah dalam negeri Mesir.
Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, mengatakan, Pemerintah Indonesia sangat prihatin menyaksikan perkembangan politik di Mesir. Pemerintah Indonesia menyerukan agar proses transisi demokrasi di Mesir dapat berjalan dengan baik, tertib dan damai.
"Kiranya situasi di Mesir dapat segera pulih dan proses demokratisasi sesuai keinginan dan harapan bangsa dan rakyat Mesir akan terus bergulir”, kata Marty dalam siaran persnya, Kamis (4/7).
Terkait perlindungan warga negara Indonesia di Mesir, Marty menyampaikan kembali himbauan agar warga negara Indonesia senantiasa mematuhi hukum dan ketentuan setempat, menghindari tempat pengumpulan massa dan tidak melibatkan diri dalam masalah dalam negeri Mesir.
"Kami telah menginstruksikan KBRI di Kairo untuk senantiasa siap memberikan bantuan dan perlindungan yang diperlukan warga negara Indonesia”, tambah Marty.
Setelah lengser, Mursi dikabarkan ditahan di sebuah fasilitas militer bersama dengan para pembantu utamanya, setelah Angkatan Bersenjata Mesir mengumumkan penggulingannya, kata seorang anggota senior Ikhwanul Muslimin.
Dikabarkan, Mursi dan seluruh tim kepresidenan berada dalam tahanan rumah di Klab Garda Republik Kepresidenan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News