kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45911,97   -11,52   -1.25%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

MenkopUKM: Program PEN KUMKM dilanjutkan, segera digulirkan Presiden


Kamis, 18 Maret 2021 / 11:00 WIB
MenkopUKM: Program PEN KUMKM dilanjutkan, segera digulirkan Presiden
ILUSTRASI. Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki menegaskan, program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) khususnya pembiayaan bagi koperasi usaha mikro, kecil dan menengah (KUMKM) masih akan dilanjutkan oleh pemerintah di tahun ini.

Teten mengatakan, program PEN KUMKM terdiri dari dua klaster. Pertama, bagi usaha mikro yang unbankable, Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM).

“Insya Allah segera akan digulirkan oleh Presiden,” kata Teten dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Kamis (18/3).

Kedua, PEN bagi kelompok usaha yang sudah bankable dan telah mendapatkan kredit usaha rakyat (KUR) berupa fasilitas subsidi bunga KUR dan pembiayaan modal kerja koperasi melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM).

“Pemerintah terus mematangkan alternatif pembiayaan untuk UMKM dan Koperasi yang murah, mudah, dan cepat agar UMKM cepat naik kelas,” kata dia. 

Untuk mengurangi resiko usaha dari UMKM agar lebih feasible atau layak untuk mendapatkan akses pembiayaan, pihaknya menyiapkan 4 transformasi besar. Dengan begitu UMKM diharapkan terdata dengan baik, berusaha dalam skala ekonomi dan efisien, serta proses pembinaan menjadi lebih fokus dan terarah.

Lebih lanjut Teten menjelaskan, empat transformasi besar yang dimaksud yaitu transformasi dari informal ke formal, transformasi ke digital dan pemanfaatan teknologi, transformasi ke dalam rantai nilai (value chain), dan modernisasi koperasi.

Baca Juga: Tahun ini, KemenkopUKM targetkan cetak 100 koperasi modern

Dia mengungkapkan, pandemi memberikan dampak sangat besar bagi UMKM. Menurut data Siap Bersama UKM, dampak pandemi terhadap UMKM yaitu kesulitan pemasaran 22,9%, distribusi terhambat 20,01%, kesulitan permodalan 19,39%, dan bahan baku 18,87%. 

“Sebesar 98% UMKM mengalami penurunan penjualan serta 50,5% UMKM mengurangi karyawannya,” ujar Teten mengutip data SMRC tahun 2020.

Namun, kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia sedikit lebih baik dibandingkan banyak negara di ASEAN maupun negara-negara anggota G20, seperti Amerika Serikat (-3,5%), Jerman (-5,0%), Rusia (-3,1%), Singapura (-5,8%), dan Filipina (-9,5%).
 
Kondisi ekonomi RI berangsur pulih tersebut ditandai angka pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal IV-2020 sebesar minus 2,19% (yoy) atau jauh lebih baik dari triwulan II (minus 5,32%), maupun triwulan III yang kontraksi 3,49%.

“Melihat perkembangan ini, saya ingin mengajak kita semua untuk lebih optimis,” pungkas Teten.

Selanjutnya: Pemerintah berkomitmen melakukan pemulihan ekonomi nasional (PEN) dari sektor UMKM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×