kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menkop UKM ingin koperasi nelayan fokus pada bisnis hulu hingga hilir


Minggu, 04 Oktober 2020 / 18:03 WIB
Menkop UKM ingin koperasi nelayan fokus pada bisnis hulu hingga hilir
Menteri Koperasi dan UKM meninjau kapal nelayan bersama Bupati Banyuwangi, Jumat (2/10/2020).


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menginginkan agar koperasi-koperasi nelayan di Indonesia mulai serius masuk dalam skala bisnis dengan fokus konsolidasi sektor hulu hingga hilir.

"Koperasi jika ingin maju harus memiliki skala bisnis, yaitu mengolah ikan, memiliki rumah produksi, dan bermitra dengan industri besar sebagai offtaker untuk menyerap produk perikanan tersebut,” tutur Teten siaran pers yang diterima Kontan.co.id pada Minggu (4/10).

Pada awal Oktober lalu, Teten sempat mengujungi Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Muncar dan berdialog dengan Pengurus serta anggota Koperasi Mina Blambangan, di Banyuwangi, Jawa Timur.

Teten mengatakan, nelayan juga harus bertransformasi dari bekerja secara perorangan dengan skala ekonomi kecil menjadi berkelompok dan berkoperasi agar menjadi kuat. Apalagi, menurut Teten, Muncar merupakan sentra perikanan nomor dua terbesar di Indonesia dengan karakteristik nelayan yang tangguh.

“Muncar ini sentra perikanan nomor dua di Indonesia, nelayannya tangguh tapi masih kategori nelayan kecil. Karena itu kita dorong harus transformasi menjadi berkelompok dan berkoperasi agar menjadi kuat dan hebat. Di sini juga ada koperasi nelayan, tapi catatan kami koperasinya masih berkutat soal retribusi pelelangan. Harusnya masuk ke bisnis utama,” ucap Teten.

Baca Juga: Masih ada kesempatan daftar BLT UMKM Rp 2,4 juta, catat syaratnya

Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) tengah fokus untuk memperkuat koperasi-koperasi sektor produktif di Indonesia, termasuk koperasi nelayan, untuk peningkatkan kesejahteraan nelayan.

Pihaknya juga ditugaskan Presiden karena banyak informasi tangkapan nelayan tidak terserap meski ekspor masih bagus. Hal itu karena konsumsi sedang menurun sehingga serapan kurang bagus.

KemenKopUKM bersama Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB - KUMKM) siap membantu memberikan pembiayaan kepada koperasi nelayan di Muncar, dan berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten untuk mendesain Muncar menjadi kekuatan ekonomi produktif sektor perikanan.

Bupati Banyuwangi Azwar Anas mengatakan, potensi perikanan di Banyuwangi, khususnya Muncar sangat bagus. Bahkan di masa pandemi saat ini produksi tangkapan nelayan justru naik. Hanya saja, dibutuhkan model bisnis agar hasil tangkapan nelayan tidak saja dijual mentah, tetapi juga diolah untuk mendapatkan nilai tambah secara ekonomi.

Azwar Anas juga mengapresiasi perhatian dan bantuan dari Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, terhadap nelayan dan pelaku UMKM di Banyuwangi. Ia memastikan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi siap mendukung program-program untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan dan pelaku UMKM.

Selanjutnya: 7 Saran pengamat kepada pemerintah agar UMKM tak tumbang saat resesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×