kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Menkominfo Sebut 11 Satelit Bumi Akan Dukung Operasional Satelit Satria-1


Rabu, 23 Februari 2022 / 19:51 WIB
Menkominfo Sebut 11 Satelit Bumi Akan Dukung Operasional Satelit Satria-1
ILUSTRASI. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengatakan, pemerintah berkomitmen mewujudkan jembatan angkasa Indonesia dengan Satelit Multifungsi (SMF) Indonesia Raya 1 (Satria-1).


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berkomitmen mewujudkan jembatan angkasa Indonesia dengan Satelit Multifungsi (SMF) Indonesia Raya 1 (Satria-1).

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate menyatakan, selain persiapan peluncuran, kini juga sedang disiapkan stasiun bumi untuk satelit yang akan menjadi jembatan angkasa telekomunikasi, khususnya di kawasan terdepan, tertinggal dan terluar (3T).

“Kini tengah dalam proses pabrikasi di Cannes, Prancis yang dikerjakan oleh Thales Alenia Space. Di Indonesia sejumlah aktivitas pun digelar. Salah satunya dengan pembangunan Satelit Stasiun Bumi yang akan ditempatkan di 11 lokasi yaitu Cikarang, Batam, Banjarmasin, Tarakan, Pontianak, Kupang, Ambon, Manado, Manokwari, Timika dan Jayapura," jelas Johnny dalam keterangannya, Rabu (23/2).

Menurut Johnny, pembangunan 11 stasiun bumi untuk penghubung jembatan angkasa menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mengejar target Proyek Satelit Satria-1.

Baca Juga: Satelit Nano RI Siap Meluncur April 2022

Badan Aksesibilitas Telekomunikasi Informasi (BAKTI) Kementerian Komifo membangun gateway di 11 lokasi tersebut dengan pertimbangan pemerataan akses dan percepatan transformasi digital.

Pemerintah terus berupaya menghadirkan konektivitas secara merata di seluruh pelosok tanah air. Sebagai fondasi utama dalam transformasi digital. "Jadi proyek Satria ini diharapkan dapat mendukung percepatan tranformasi digital dengan menghubungkan yang tidak terhubung, to connect all the dots,” terang Johnny.

Johnny menjelaskan, pembangunan Satria-1 juga melibatkan pemerintah daerah dan tokoh masyarakat, terutama berkaitan dengan penempatan stasiun bumi.

Saat ini, terdapat tiga jenis stasiun bumi yang disiapkan Kementerian Kominfo. Pertama, pengendali satelit primer yang berfungsi sebagai stasiun pusat pengendali dan pengawas alur pergerakan satelit mengontrol proses penerimaan sinyal.

Kedua, Network Operation Control (NOC) berfungsi untuk mengawasi, mengendalikan serta mencatat aktivitas jaringan yang sedang berlangsung untuk memastikan semuanya berjalan sesuai standar dan rencana yang telah ditentukan.

Ketiga, gateway satelitte (juga disebut sebagai teleport atau HUB), merupakan stasiun bumi yang mengirimkan data ke dan dari satelit ke local area network.

Selain membuat Stasiun Bumi, BAKTI Kementerian Kominfo sedang mempersiapkan titik-titik yang akan mendapat akses internet dari Satria-1. Menurut Johnny, selain sebagai cadangan, Satria-1 ini juga akan berfungsi sebagai penambah kapasitas layanan untuk telekomunikasi.

Menurut perhitungan BAKTI Kominfo, satelit cadangan perlu memiliki kapasitas sekitar 80Gbps. Sementara SATRIA-1 memiliki kapasitas transmisi 150Gbps. "Dari sisi konstruksi, satelit ini dimulai pada 3 September 2020. Kemudian, akan diluncurkan sesuai jadwal yaitu pada kuartal kedua 2023 dan bisa beroperasi secara komersial paling lambat pada 17 November tahun yang sama,” jelas Johnny.

Sebagai informasi, Satelit Satria-1 ditargetkan bisa menjangkau 150.000 titik layanan publik, terbanyak untuk sekolah dan pesantren (93.900) untuk mendukung Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dan ujian berbasis komputer.

Satelit itu juga akan memberikan akses internet untuk puskesmas dan rumah sakit di 3.700 titik dan 3.900 titik layanan keamanan masyarakat di wilayah 3T.

“Selain itu, satelit ini akan menjangkau 47.900 titik kantor desa, kelurahan, kecamatan dan kantor pemerintahan daerah lainnya serta 600 titik layanan publik lainnya," imbuh Johnny.

Baca Juga: Kominfo Targetkan Infrastruktur TIK Tuntas Pada 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×