kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menko Luhut: Kita membuka Bali bukan asal buka


Sabtu, 01 Agustus 2020 / 12:00 WIB
Menko Luhut: Kita membuka Bali bukan asal buka


Sumber: Kompas.com | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut pemerintah mempercepat pemulihan ekonomi dengan mulai membuka destinasi-destinasi wisata, salah satunya Bali.

Baru-baru ini, pemerintah mengenalkan Program Kepariwisataan dalam Tatanan Kehidupan Bali Era Baru dan Digitalisasi Pariwisata Berbasis Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).

Dilansir dari Antara, Sabtu (1/8/2020), Luhut mengatakan, Bali dan pariwisata adalah dua entitas yang saling melekat dan tak terpisahkan. "Sekarang kita melihat bahwa sudah waktunya ekonomi ini mulai dipulihkan. Hari ini adalah yang menurut saya merupakan hari yang bersejarah. Kita membuka Bali ini bukan asal dibuka," tegas Luhut dalam keterangannya.

Baca Juga: Mulai hari ini, Bali siap sambut kembali wisatawan

Menurut dia, pembukaan Bali sebagai destinasi utama di Indonesia sudah lewat kajian matang. Dalam hal ini didasarkan pada angka penularan, kesembuhan, dan kemarin yang relatif masih terkendali di Bali.

"Semua itu berangkat daripada berapa jumlah yang infeksi, berapa jumlah yang sembuh berapa tadi mortality rate-nya. Nah itu menjadi acuan, apakah dia masuk zona merah, apa kuning atau hijau. Bali ini menurut saya beberapa daerah sudah banyak yang hijau, ada masih yang kuning tapi tidak ada yang merah," kata dia.

Namun, Luhut juga menyebutkan bahwa kemungkinan Provinsi Bali akan ditutup jika terdapat lokasi yang menjadi zona merah.

“Jadi kerja sama kita itu penting. Jadi tidak boleh satupun merasa diri paling penting dalam masalah ini. Kita harus team work menyelesaikan ini. Masalah kesehatan ini penting, oleh karena itu protokol kesehatan jangan sampai ditawar-tawar," ungkap Luhut.
"Kita semua harus bahu-membahu untuk menegakkan disiplin ini. Tanpa disiplin ini tadi, Covid-19 tidak akan terkendali dan akan berdampak bagi ekonomi," kata dia lagi.

Luhut menyampaikan pariwisata merupakan salah satu bidang yang sangat diperhatikan oleh pemerintah. Hal itu dikarenakan penerimaan negara melalui pariwisata sangat tinggi, selain juga dapat menciptakan lapangan kerja.
Dalam catatan Badan Pusat Statistik (BPS), 60% wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia berwisata ke Bali. Pariwisata Bali juga menyumbang 28,9% devisa pariwisata nasional, yakni sebesar Rp 75 triliun.

"Presiden berkali-kali mengingatkan kami para pembantunya, bahwa kami harus tangani pariwisata ini dengan benar. Nah untuk itu ada dua kunci yang menurut saya harus kita perhatikan, yaitu penanganan Covid-19 dan penanganan ekonomi," tambah Luhut.

Baca Juga: Dorong daya tarik wisata baru di Banyuwangi, ini langkah Wishnutama



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×