kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menko: Indonesia masuk 5 negara yang mampu jaga keseimbangan ekonomi saat pandemi


Senin, 12 Oktober 2020 / 17:45 WIB
Menko: Indonesia masuk 5 negara yang mampu jaga keseimbangan ekonomi saat pandemi
ILUSTRASI. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto klaim Indonesia masuk lima negara mampu jaga keseimbangan ekonomi di tengah pandemi corona.


Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Indonesia masuk dalam daftar lima negara dunia yang mampu menjaga kesimbangan pandemi corona atau Covid-19.

Klaim ini dilontarkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19  dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) Airlangga Hartarto, Senin (12/10) dalam acara dialog virtual yang diselenggaran oleh BNPB Indonesia.

Di tengah pandemi virus corona atau Covid-19, klaim Hartarto, Indonesia masih mampu menjaga ekonomi dengan seimbang dengan pandemi. Indikator yang dipakai adalah:

  Pertama, jumlah kasus corona aktif di Indonesia sebesar 19,97 persen. “Tren ini membaik dibandingkan sebelumnya 22,1%,” ujar Hartarto.

 Kedua, tingkat kesembuhan alias recovery rate dari pasien pandemi corona atau Covid-19 sebesar 76,48 persen per 11 Oktober 2020.  Capaian ini lebih tinggi dari recovery rate kasus pandemic corona atau Covid-19 dunia yang sebesar 75 persen.

"Ini akibat menurunnya kasus aktif corona atau Covid-19 di beberapa provinsi, sehingga recovery-nya naik," imbuh.

Ketiga, tingkat kematian (fatality rate) akibat pandemi corona atau Covid-19 sebesar 3,55 persen.

Hanya, tingkat kematian akibat virus corona atau Covid-19 di Indonesia masih lebih rendah dari rata-rata dunia sekitar 2,9 persen.

Meski begitu, kata Airlangga, fatality rate atau angka kematian akibat virus corona atau Covid-19 Indonesia masih lebih baik dari beberapa negara di dunia dengan capaian 4 persen.

"Kita di bawah beberapa negara lain seperti Korea Selatan, Lithuania, dan Taiwan," tuturnya.

Keempat, kontraksi ekonomi Indonesia juga relatif lebih rendah dari 215 negara lain yang juga terjangkit pandemi corona atau corina.

“Banyak negara yang ekonominya terkontraksi hingga dua digit angka, sedangkan Indonesia masih satu digit dan cukup rendah,” ujar Airlangga.

Kontraksi ekonomi Indonesia pada kuartal II 2020 sebesar 5,32 persen. Adapun kuartal III masih menunggu pengumuman resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS), meski sudah diramal tetap negatif dan akan masuk jurang resesi.

"Indonesia adalah negara kelima yang dianggap kontraksi ekonominya lebih rendah dari yang lain," ungkapnya.

Adapun di kuartal IV 2020, menteri yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar itu menargetkan ekonomi sudah mulai memasuki zona netral dengan kurva pertumbuhan huruf V.

Proyeksi Airlangga, ekonomi berada di kisaran minus 1 persen sampai positif 0,6 persen sepanjang tahun 2020 ini. "Minimal target kita netral, netral itu reset atau restart balik ke titik nol," jelasnya.

Untuk mengejar target sampai akhir tahun, Airlangga mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) minta jajaran menteri agar melakukan pengendalian mikro terhadap beberapa kota atas efek pandemi virus corona atau Covid-19. Mulai dari Ambon, Jakarta Utara, Depok, Bekasi, Padang, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Pekanbaru, hingga Jakarta Timur.

"Ini untuk didalami seperti kemarin saat menangani delapan provinsi plus tiga provinsi lainnya," ujar Airlangga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×